Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Bidang Konsumsi Panitia Besar Pekan Paralimpiade Nasional atau PB Peparnas XVI Papua tak ingin mendapatkan kesan buruk dari para atlet dan ofisial yang mengikuti kompetisi olahraga multicabang bagi atlet penyandang disabilitas itu. Mereka menjamin tak akan ada makanan basi dalam pelayanan konsumsi Peparnas.
Koordinator Bidang Konsumsi PB Peparnas XVI Papua, Anike Rawar mengatakan setiap sajian makanan untuk para atlet dan seluruh anggota kontingen Paparnas sudah teruji secara klinis dan higienis. Semua hidangan yang akan disajikan juga diuji oleh ahli gizi.
Menurut Rawar, setiap paket sajian bagi atlet dan ofisial Peparnas XVI Papua hanya akan disajikan selama empat jam. Setelah empat jam, semua paket hidangan yang tersisa akan ditarik kembali, dan diganti dengan paket hidangan baru.
“Konsumsi makanan yang diberikan itu cuma [disajikan selama] empat jam. Dari prosesi masak sampai ke tangan atlet itu, [waktu maksimalnya juga] cuma empat jam. Setelah empat jam, makanan itu harus sudah diganti dengan paket yang baru, sehingga tidak terjadi [atlet mendapat] makanan basi dalam pelaksanaan Peparnas,” kata Rawar kepada wartawan, Sabtu (30/10/21).
Baca juga: Bidang Konsumsi Peparnas XVI Papua gandeng perusahaan jasa katering
Kendati Bidang Konsumsi PB Peparnas XVI Papua sudah menggandeng perusahaan jasa ketering profesional, yaitu PT Dara Boga Samara (DBS), Rawar memastikan pihakna akan terus memantau kondisi hidangan yang disajikan. “Saya dan teman-teman di Bidang Konsumsi akan pantau terus. Kami berharap tidak ada makanan basi yang diberikan kepada atlet dan ofisial,” jelasnya.
Ia menyatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Bidang Transprasi PB Pepernas XVI Papua, untuk memastikan kelancaran distribusi konsumsi itu. Jadwal distribusi konsumsi di setiap arena Peparnas XVI Papua juga telah diatur.
“Hal itu sudah kami antisipasi, agar pemberian makan di venue tidak terlambat dan langsung dikonsumsi. Sebelum bertanding, mereka harus konsumsi makanan selama dua jam. Kami yakin tidak akan memberikan makanan basi karena kita akan melayani saudara-saudara kita, [para atlet] difabel. Pelayanan yang kami berikan harus ramah dan penuh cinta kasih kepada siapapun yang datang ke Tanah Papua untuk mengikuti Peparnas,” ungkapnya.
Direktur Utama PT DBS, Susanto menyatakan pihaknya sudah menyiapkan teknologi pengemasan makanan agar tetap higienis dan segar. “Jadi makanan yang akan kita sajikan itu akan otomatis cooling down, didinginkan. Sehingga misalnya makanan itu panas dan dikemas dalam box itu tidak mengeluarkan uap atau terjadi kelembapan. Jadi makan itu bisa tahan. Model ini seperti model retouch, [membuat makanan yang dikemas] bisa tahan sampai 24 jam,” kata Susanto. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G