Tarfia, Jubi/Antara – Sumiati, seorang bidan yang bertugas di Kampung Tarfia, Distrik Demta, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, digaji dengan menggunakan dana kampung setempat.
“Tidak ada dana dari pemerintah untuk membayar gaji tenaga bidan yang bertugas,” kata Gustaf Deda di Tarfia, Jumat.
Menurut dia, bidan itu tak dibiayai oleh pemerintah, dengan demikian, masyarakat terpaksa menyisihkan sebagian dana yang hendak digunakan untuk membangun kampung untuk membayar jasanya.
“Gaji bidan Sumiati tidak lancar setiap bulan seperti gaji tenaga kesehatan lainnya yakni mantri dan dokter,” ujarnya.
Gustaf dan warga lainnya menduga, lantaran pembayaran gaji yang tidak lancar itu yang menyebabkan bidan Sumiati jarang berada ditempat yakni di Tarfia.
“Mungkin karena sumber penggajian yang tidak jelas yang menyebabkan Sumiati memilih lebih banyak lama tinggal di kota,” ujarnya.
Sumiati lebih banyak memilih berada di kota dibanding berada di Tarfia untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kalau dia (Sumiati) ke kota, berbulan-bulan dibanding menjalankan tugasnya di Kampung Tarfia, Sumiati hanya seminggu berada di Tarfia, lebihnya berada di kota,” ujarnya.
Dia berharap, kedepan pemerintah rutin membayar gaji bidan Sumiati setiap bulan sehingga betah menjalankan tugasnya di kampung.
“Kalau bisa Sumiati diberi gaji tiap bulan sehingga betah melayani masyarakat yang sakit,” ujarnya.*