Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Sentani, Jubi – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Jayapura Adolof Yoku mengatakan, pihaknya telah memberikan bibit tanaman unggul buah-buahan kepada 50 kelompok tani yang tersebar di sejumlah Distrik di Kabupaten Jayapura.
Yoku menjelaskan, pemberian bibit unggul tanaman buah-buahan ini sebelumnya diawali dengan sosialisasi kepada masing-masing kelompok tani, untuk menanam beberapa komoditi unggulan buah-buahan yang nantinya di rawat dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
"Pemberian bibit unggul ini kepada 50 kelompok tani yang bergerak dibidang tanaman buah-buahan. Bibit yang kita berikan meliputi semangka tanpa biji, melon, pepaya, ketimun, dan buah naga. Ini tanaman yang jangka pendek yang bisa ditanami lalu dalam masa panennya nanti dapat di gunakan juga untuk kepentingan pelaksanaan PON XX di daerah ini. Sementara untuk jangka panjang ada kelapa, matoa, rambutan, langsat, dan juga aneka jenis pisang lokal. Semangat petani yang terima ini tersebar di Distrik Depapre, Demta, Sentani Barat, Sentani Timur, Ebungfauw, Kemtuk, Kemtuk Gresi, dan Nimboran,” ujarnya.
“Kita berharap agar apa yang diterima ini dapat diolah sebaik mungkin untuk mendapatkan keuntungan bagi kelompok tani, tetapi juga para petani dan juga masyarakat umum," jelas Yoku saat ditemui di Sentani, Minggu (1/4/2018).
Yesaya Wasanggai salah seorang petani dari Distrik Nimboran mengaku, sangat berterima kasih kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas bersangkutan yang terus memberikan perhatian kepada kelompok tani di daerah ini.
Menurutnya, selama ini petani bergerak melalui kelompok yang terbentuk selalu kesulitan dengan bibit tanaman yang ingin ditanami. Dengan pemberian bibit unggul ini tentu akan menjadi motivasi bagi kelompok tetapi juga secara khusus untuk petaninya.
"Cukup merata dan adil perhatian pemerintah selama ini, selain pemberian bantuan mesin pertanian di kelompok – kelompok tani di beberapa distrik. Kali ini kita kebagian bibit tanaman unggul secara khusus tanaman buah-buahan. Misalnya semangka tanpa biji yang saat lagi digemari oleh masyarakat, apalagi tanaman yang sifatnya jangka pendek kalau dikelola dengan baik tentu akan mendatangkan hasil yang luar biasa. Selain itu juga bisa digunakan nanti pada saat pon XX di sini,” ujarnya.
“Oleh sebab itu dari bibit unggul yang diberikan ini kita mencoba dengan lahan yang ada. Pastinya pengembangan dan pembukaan lahan yang lebih besar akan kita lakukan setidaknya dari hasil awal yang diberikan ini," sambungnya. (*)
