Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Sentani, Jubi – Pasca laporan dugaan adanya pungutan liar (pungli) di SMA Advent Doyo Baru Kabupaten Jayapura, yang akhirnya oleh Saber Pungli Polda Papua dinyatakan tidak ada pungli di sekolah tersebut, sejumlah orangtua/wali murid yang dikonfirmasi terkait biaya pendidikan yang dinilai sangat mahal, malah menepis hal tersebut.
Mereka mengatakan pihak sekolah cukup toleransi dalam hal pembayaran uang sekolah anak-anak mereka.
Seorang orangtua murid, Adonia Kawai, mengungkapkan terkait pembiayaan uang sekolah anaknya, pihak sekolah banyak memberikan kemudahan dan toleransi.
“Kami orangtua juga bisa membayar secara angsuran. Bahkan pihak sekolah minta anak kami sekolah dulu, soal pembayaran akan diselesaikan belakangan,” kata Adonia Kaway, saat ditemui di SMA Advent Doyo Baru, usai membayar biaya pendidikan anaknya, Selasa (15/1/2019).
“Dengan melihat rincian biaya pendidikan di sekolah ini, sebagai masyarakat ekonomi lemah kami bisa saling berdiskusi dengan pihak sekolah untuk mencari solusi dan jalan keluarnya. Dan ini sangat membantu kami sebagai orang tua,” imbuhnya.
Dijelaskannya, anaknya yang saat ini duduk di kelas XII Reguler, setiap semester dikenakan biaya Rp 3,85 juta. Biaya pendidikan ini juga biasa dibayar dengan dicicil.
“Besaran biaya pendidikan biasanya diputuskan secara bersama orangtua dan pihak sekolah. Sehingga kalau ada informasi di luar sana tentang mahalnya biaya sekolah di sini, itu tidak benar,” ujarnya.
Hal berbeda disampaikan Ronald Korano, orangtua siswa yang juga sedang membayar biaya pendidikan anaknya di sekolah tersebut.
Ronald yang pernah menjadi tenaga pengajar di daerah pegunungan menilai sistem pembayaran dengan sejumlah item yang ditetapkan, ada beberapa item yang dinilai tidak pantas dikenakan biaya.
“Misalnya seperti kartu pelajar, kartu perpustakaan, biasanya sepaket ketika anak masuk sekolah tetapi di sini ada pembiayaan yang harus kami bayar jumlahnya sampai ratusan ribu rupiah. Tetapi memang agak susah bagi saya untuk menyamakan sekolah ini dengan sekolah lain. Setelah mendapat penjelasan dari sekolah, sekarang tinggal bagaiman dari kami orangtua untuk menyikapi hal tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Advent Doyo Baru, Harold Oijaitou, merincikan biaya yang dikenakan kepada setiap siswa dibagi dalam beberapa bagian. Program Sistem Kredit Semester (SKS) dan Reguler. Dari dua program ini dibagi lagi pembiayaanya, ada yang d iluar asrama dan yang tinggal dalam asrama.
“Untuk program SKS, siswa yang di dalam asrama setiap semesternya dikenakan biaya Rp 11,1 juta. Siswa yang di luar asrama Rp 5,55 juta. Sementara untuk program regular, yang tinggal di asrama Rp 9,4 juta dan yang di luar asrama Rp 3,85 tiga. Biaya itu untuk satu semester atau enam bulan,” pungkasnya. (*)