Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan status Bandar Udara (Bandara) Sentani adalah bandara internasional. Namun hingga kini, keberadaan bandara sebagai pintu masuk Papua ini belum dimanfaatkan maksimal.
"Setiap hendak mendarat di Bandara Sentani, kru pesawat pasti akan menyebutkan sebentar lagi kita akan mendarat di bandara internasional Sentani di Sentani. Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa status Bandara Sentani adalah bandara internasional. Oleh sebab itu, untuk menghadapi iven besar berskala nasional PON XX tahun 2020, semua pihak harus memperhatikan ini dengan serius, termasuk memberikan masukan positif kepada pihak pengelola bandara dan pemerintah daerah," kata Bupati Awoitauw, di Sentani, Kamis (1/3/2018).
Dikatakan, pemilik hak ulayat juga harus terbuka terhadap hak-hak yang belum dijawab oleh pihak pengelola bandara. Tetapi yang terpenting adalah mendukung semua rencana yang akan dilaksanakan pemerintah dan pengelola bandara dalam perluasan area bandara.
"Masyarakat adat harus menjadi mediator yang baik karena di sana ada banyak hak masyarakat yang harus dijawab. Bukan hanya tanah saja yang dilepas, tetapi juga hak atas tempat yang saat ini dikuasai negara. Ketika tanah mereka digunakan untuk kepentingan yang lebih besar dan mendesak, mereka akan merasa kehilangan. Tetapi hak atas tempat sebagai warga masyarakat lokal harus diperhatikan. Apakah anaknya atau saudaranya harus dipekerjakan dalam bandara ini," kata Awoitauw.
Kepala Badan Diklat Penerbangan Jayapura, Benny Luhung Parsojo, mengatakan Bandara Sentani sudah cukup bagus. Namun masih perlu perluasan lagi untuk terminal kedatangan dan keberangkatan serta area parkir.
"Landasan pacu cukup panjang dan sudah cukup untuk didarati pesawat ukuran besar. Pelayanan terbang malam juga sudah harus dibuka. Hal ini juga perlu sosialisasi terus sehingga ada penumpangnya. Halaman parkir diperluas. Kalau boleh dibuat bertingkat. Area bandara secara khusus ada pintu masuk dan keluar yang dibuat lebih bagus lagi," katanya. (*)