Berdalih jual sembako murah, tipu sejumlah perempuan

Korban yang sedang melapor di SPK Polres Merauke- Jubi/Frans L Kobun
Korban yang sedang melapor di SPK Polres Merauke- Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi Reporter : Frans L Kobun

Merauke, Jubi – Sejumlah ibu merasa tertipu dengan ulah dua perempuan yang mengaku menjual sembako murah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke. Mereka melancarkan aksi dengan mendatangi rumah para korban.

Read More

Karena tak ada barang yang diserahkan kedua pelaku, padahal uang muka sudah dibayarkan, sejumlah ibu mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Merauke untuk melapor.

Salah seorang korban, Siti Maslamah, kepada Jubi, Kamis (14/5/2020), mengaku pekan lalu dirinya didatangi kedua pelaku di rumahnya di Jalan Yobar Dua, Kelurahan Samkai. Pelaku menawarkan sembako murah seperti beras, gula pasir, dan lain-lain.

“Ya karena dari Pemkab Merauke yang  menjual dengan harga murah, maka kami sebagai pengusaha kecil menyambut baik tawaran itu. Begitu ditawarkan langsung kami respons,” ujarnya.

Saat itu, lanjut dia, kedua pelaku mengatakan besarnya uang untuk mendapatkan sejumlah kebutuhan itu senilai Rp 1.280.000.

“Oleh karena uang ditangan saya hanya Rp1 juta, maka saya panjar terlebih dahulu. Nanti setelah barangnya datang, sisa itu akan dilunasi,” ungkapnya.

Dikatakan, kedua pelaku menjanjikan sore setelah magrib akan mengantar barang-barang dimaksud.

“Setelah menunggu sore, mereka tak datang. Besoknya juga demikian dan kami masih menunggu beberapa hari, namun barang tak kunjung tiba,” katanya.

“Rupanya tidak hanya saya, tetapi ada sejumlah ibu juga mengalami. Sehingga kami bersepakat melapor ke SPK Polres Merauke sekaligus meminta pertanggungjawaban kedua pelaku,” tegasnya.

Kasubag Humas Polres Merauke, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ariffin, membenarkan sejumlah ibu mendatangi SPK, karena merasa tertipu oleh ulah dua orang wanita yang melancarkan modus hendak menjual sembako murah.

“Memang belum ada laporan secara resmi, karena masih dicari solusi untuk dilakukan mediasi,” ungkapnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply