Beras rastra beratnya banyak tak sesuai, Dinsos Jayawijaya perketat pengawasan

Penyaluran rastra di salah satu distrik oleh pemerintah Jayawijaya-Jubi/Islami.
Penyaluran rastra di salah satu distrik oleh pemerintah Jayawijaya-Jubi/Islami.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

 Wamena, Jubi – Dinas sosial kabupaten Jayawijaya ke depannya akan memperketat pengawasan penyaluran beras sejahtera (rastra) ke setiap distrik dan kampung.

Read More

Menurut pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Jayawijaya, Daulat Martua Raja, hal ini dilakukan akibat adanya keluhan dan laporan masarakat penerima rastra di salah satu distrik. Menurutnya isi beras dalam karung 50 kg tidak sesuai dengan jumlah sebenarnya.

“Harus duduk bersama lagi. Rencana kami setelah pendistribusian tahap kedua ini, kami mencoba untuk koordinasi lagi yang masuk dalam tim termasuk bulog, pemda, Polres akan coba evaluasi kembali,” katanya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (24/6/2019).

Ia juga berharap ke depan untuk setiap pengiriman beras ke distrik, dinas coba melibatkan staf distrik atau kampung bersangkutan untuk sama-sama mengawasi dan mengawal pendistribusian rastra mulai dari pengambilan di gudang bulog hingga ke tempat tujuan.

Hal itu guna mengantisipasi kekurangan jumlah beras maupun berkurangnya isi dalam kemasan beras, sehingga saat diterima masyarakat betul-betul sesuai dengan kuota yang ditetapkan.

“Padahal setiap dinaikkan dari gudang bulog ke truk staf kami tiga orang ada yang mengawasi, ditambah dari bulog dan itu selalu diperiksa. Makanya ke depan akan semakin diperkatat pengawasannya,” katanya.

Kepala kantor seksi logistik bulog Wamena, Ahmad Mustari mengatakan, setiap beras yang dikeluarkan bulog, kemasan beras sesuai dengan isinya.

“Kalau karungnya 50 kg pasti isinya sama, tidak mungkin hanya 30 kg,” katanya.

Kata dia, jika memang dinas sosial mendapatkan karung yang isinya tidak sesuai dapat dikembalikan dan ditukar ke petugas di gudang saat pengambilan.

“Seharusnya kalau ada yang rusak jangan diterima, dikembalikan dan ditukar dengan yang bagus. Bisa saja pada saat bongkat muat di bandara, rusak akibat alat yang mengangkutnya sehingga ada karung yang sobek,” katanya. (*)

 

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply