Bentrok Kopassus-Brimob di Mimika, Panglima TNI : semua oknum TNI terlibat diproses

Papua
Jenderal Andika Perkasa saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, 6 November 2021 - TEMPO/M Taufan Rengganis

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi  — Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa membenarkan insiden Personel TNI yang tergabung dengan Satgas Nanggala Kopassus terlibat bentrokan dengan Satgas Amole (Brimob) dari Polri di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua pada Sabtu (27/11/2021). Andika menyatakan polisi militertelah menelusuri dan mengusut terkait dugaan pelanggaran pidana yang terjadi.

“Pusat Polisi Militer TNI bersama sama dengan Pusat Militer TNI AD sedang lakukan proses terhadap semua oknum anggota TNI yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut,” kata Andika, dikutip dari CNN Indonesia Senin (29/11/2021).

Baca juga :  Jenazah korban bentrokan polisi dan TNI tiba d Merauke

Polisi korban bentrokan dengan TNI diusulkan naik pangkat

Andika mengatakan proses hukum tersebut juga akan dilakukan terhadap anggota Polri yang terlibat. Namun demikian, Andika menyerahkan hal tersebut kepada Korps Bhayangkara untuk melakukan penindakan.

Sedangkan TNI sudah menjalin koordinasi dengan Polri sehingga proses pidana terhadap anggota polisi yang terlibat juga dilakukan. “TNI juga sudah lakukan koordinasi dengan Polri untuk lakukan proses terhadap oknum anggota Polri yang terlibat dalam dugaan tindak pidana di Timika tersebut,” kata Andika menjelaskan.

Hingga saat ini, belum diketahui secara lengkap mengenai kronologi ataupun pemicu dari pertikaian yang terjadi antara personel kepolisian dan militer itu.

Bentrokan tersebut terekam oleh kamera dan tersebar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun @infokomando.official pada Minggu (28/11/2021).

Dalam video tersebut terlihat suasana malam di sekitar wilayah barak yang sedah riuh oleh beberapa orang. Sempat terdengar juga satu kali suara kencang yang diduga letupan senjata api. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Leave a Reply