Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Gerakan Pemuda (GP) Anshor membentangkan bendera merah putih sepanjang 1.500 meter dengan lebar 1,5 meter di perbatasan RI-PNG, Skouw-Wutung, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Bendera merah putih sepanjang ribuan meter dan dibawa ratusan pelajar serta ormas, dalam kegiatan "Kirab Satu Negeri" ini, berhasil menyabet penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI), sebagai bendera terpanjang di perbatasan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Anshor, Yaqut Cholil Koumas, ketika ditemui Jubi di Skouw, Senin (17/9/2018) sore, mengatakan kegiatan ini didasari oleh adanya kelompok-kelompok kecil, yang berupaya mengubah konsensus nasional, yaitu Pancasila, NKRI, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika.
"Kelompok ini, saya kira, tidak boleh dibiarkan," katanya.
Selain itu, kenyataan adanya kelompok agama yang mengklaim sebagai kelompok paling benar, penggunaan agama sebagai alat politik, dan dasar konflik menjadikan Kirab Satu Negeri digelar.
Menurut dia, mayoritas warga negara yang menerima konsensus nasional memilih diam. Oleh karena itu, dengan membentangkan bendera ini, Indonesia diharapkan bisa damai dan bersatu.
Sesuai rencananya, aksi pihaknya dilakukan di batas negeri, mulai dari perbatasan RI-PNG di Jayapura dan Merauke, Maluku, Miangas (Sulawesi Utara), pulau Rote (NTT), Denpasar (Bali),
Banyuwangi (Jawa Timur), Sabang (Aceh) hingga berakhir di Provinsi DIY Yogyakarta, 26 Oktober 2018.
Senior Manajer MURI, Yusuf Ngadri, mengatakan ini adalah catatan pertama pembentangan bendera di tapal batas.
"Anshor dan Banser menyatukan negeri," katanya.
Menurut dia, MURI mencatat rekor ini dengan alasan kategori superlatif, unik, dan langka. Kali ini pembentangan merah putih di tapal batas masuk kategori superlatif.
Kapolda Papua, Iren Pol Martuanis Sormin, mengatakan GP Anshor menanamkan cinta Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan Miangas sampai pulau Rote.
Oleh karena itu, dirinya hadir dalam "Kirab Satu Negeri" ini. Ia berharap agar menanamkan nasionalisme kepada generasi muda. Bahwasannya Indonesia adalah bangsa yang besar dan plural.
Rekor MURI, katanya, hanya sampingan. Yang lebih penting adalah menanamkan rasa cinta kepada bangsa dan negara.
"Khusus untuk Papua, kita adalah bagian yang tak terpisahkan dari Indonesia," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua GP Anshor Papua, Amir Mahmud Madubun, mengatakan pihaknya ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwa semangat nasionalisme dan kebangsaan di Papua tidak pupus.
"Selama ini oleh sebagian orang kita yang tinggal di Papua patut dipertanyakan nasionalisme kita," kata Amir Madubun.
Tetapi, lanjutnya, dengan dibentangkan bendera merah putih ini, pihaknya ingin menegaskan agar tidak meremehkan rasa nasionalisme di Papua.
"Itu pesan moral yang kita tegaskan dalam Kirab Satu Negeri ini," katanya. (*)