Juru bicara Tentara Arakan tak menjawab panggilan Reuters untuk berkomentar.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Yangon, Jubi – Tembakan artileri di salah satu sekolah dasar di negara bagian Rakhine, Myanmar melukai sedikitnya 19 murid. Tercatat bentrokan pasukan pemerintah dan kelompok etnik semakin gencar di negara bagian Rakhine.
Baca juga : Singapura tahan warga Myanmar terlibat pemberontak Rakhine
Myanmar , Suu Kyi jelang sidang gugatan pembantaian Rohingya
Pengungsi Rohingya pilih mati jika kembali ke Myanmar
Kondisi itu sebelumnya menimbulkan puluhan ribuan orang mengungsi sejak bentrokan meletus pada Desember 2018. Ahl itu menambah kerusuhan baru di kawasan tersebut, termasuk 730 ribu Muslim Rohingya melarikan diri akibat penindasan militer pada 2017.
Tentara Arakan yang merekrut sebagian besar mayoritas Budha, memperjuangkan otonomi yang lebih besar di kawasan barat dari pemerintah pusat.
Tembakan artileri menghantam sekolah di desa Khamwe Chaung di kota Buthidaung pada kami (13/2/2020) pagi, kata anggota dewan Tun Aung Thein, kepada Reuters.
“Menurut Departemen Kesehatan, 19 murid terluka dan satu lagi mengalami luka serius,” katanya.
Juru bicara militer menyebutkan terdapat 20 korban luka, dan pihaknya menyalahkan pemberontak atas serangan tersebut. Sementara itu, juru bicara Tentara Arakan tak menjawab panggilan Reuters untuk berkomentar.
“Kami memberikan perawatan medis kepada para murid di pos militer terdekat dan membawa lima di antaranya ke rumah sakit,” kata Brigadir Jenderal Zaw Min Tun kepada Reuters.
Pemutusan jaringan internet selama sebulan di empat kota di Rakhine, termasuk Buthidaung dan salah satu kota di negara bagian Chin kembali tersambung pada September saat pembicaraan damai berupaya mengakhiri bentrokan. (*)
Editor : Edi Faisol