Otoritas kesehatan juga meminta panti jompo agar menentukan rencana darurat mereka sendiri.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Lisbon, Jubi– Sebanyak 15 penghuni panti jompo di Kota Aveiro di Portugal meninggal akibat virus corona. Wali kota Ribau, Esteves, Senin, (6/4/2020) kemarin menyebut kejadian itu sebagai kasus terburuk di satu panti jompo sejak wabah tersebut melanda negara Eropa selatan.
Esteves mengatakan 77 manula penghuni lainnya dan 22 anggota staf terbukti positif virus corona pekan lalu. Pihaknya menjamin semua langkah pencegahan yang diperlukan telah dilakukan, termasuk mendirikan area terpisah bagi mereka yang terinfeksi.
Baca juga : Presiden Portugal berniat jadi contoh dalam menangani corona
Portugal Larang Penjualan Makanan Tak Sehat di RS Nasional
Memiliki Obat Terlarang, Seorang Warga Asal Portugal Ditahan di Kiribati
Namun Esteves menyalahkan otoritas kesehatan nasional DGS lantaran tidak mengirim alat tes swab yang cukup ke daerahnya. Ia mengaku saat ini tidak ada sumber daya untuk menguji penghuni di pantai jompo lain.
“Rumah sakit kami tidak memiliki apa apa,” kata Esteves kepada lembaga penyiar RTP. Pihak DGS tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Sejauh ini Portugal telah melaporkan 11.730 kasus Covid-19 dengan 311 kematian. Puluhan panti jompo di seluruh negeri telah menemukan banyak penghuni sekaligus pekerja yang terinfeksi dengan sejumlah kematian, terutama di bagian utara.
Kunjungan ke panti jompo dilarang di seluruh wilayah setelah Portugal menyatakan keadaan darurat pada 18 Maret, yang diperpanjang pada Kamis hingga 15 hari ke depan. Otoritas kesehatan juga meminta panti jompo agar menentukan rencana darurat mereka sendiri.
Pekerja panti jompo mengkhawatirkan situasi serupa dengan yang ada di negara tetangga Spanyol, di mana personel keamanan yang dikerahkan untuk menyemprotkan disinfektan ke panti jompo mendapati para lansia meninggal di tempat tidur mereka. (*)
Editor : Edi Faisol