Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Selain akses internet, jaringan listrik menjadi kebutuhan utama dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Dua kebutuhan utama itu masih belum terpenuhi di Papua.
Jika dirata-ratakan, hanya separuh dari seluruh jumlah rumah tangga yang baru bisa menikmati layanan listrik di provinsi tersebut. Papua bersama Nusa Tenggara Timur tercatat sebagai provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah di Indonesia.
Mengutip katadata.co.id, rasio elektrifikasi di Papua saat ini baru mencapai 43%. Minimnya infrastruktur dan faktor geografis disebut menjadi kendala dalam membangun pembangkit listrik di Papua.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) juga masih memetakan sejumlah daerah yang belum terjangkau layanan listrik di Indonesia. Pemetaan itu berkaitan dengan pelaksanaan program pembelajaran jarak jauh.
Sejalan dengan pemetaan tersebut, Kemdikbud mengandalkan siaran radio sebagai sarana pembelajaran jarak jauh pada daerah yang belum terjangkau layanan listrik. Program Radio Suara Edukasi itu bisa diakses melalui Radio Republik Indonesia (RRI) dan 66 radio swasta. Untuk daerah yang terjangkau aliran listrik, tetapi masih terkendala akses internet, Kemendikbud mengandalkan TVRI.
“Program ini bukan metode mutlak yang harus diterapkan setiap sekolah. Guru bisa menerapkan metode pembelajaran jarak jauh sesuai kendala dan kebutuhan masing-masing. (Program) Belajar di Rumah di TVRI diselenggarakan sebagai alternatif belajar, tidak dirancang untuk ketuntasan kurikulum dan bukan satu-satunya sumber belajar,” kata Kepala Biro Humas dan Kerjasama Kemdikbud Evy Mulyani, dilansir CNN Indonesia, Sabtu (19/7/2020).
Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Kemdikbud telah menyiapkan modul pembelajaran yang bakal disebar ke sekolah yang tak mampu melakukan pembelajaran daring. Modul ini diharapkan membantu siswa belajar dengan pengawasan minim dari guru.
Di Papua, sejumlah pemerintah daerah juga memanfaatkan radio sebagai sarana pembelajaran jarak jauh. Di Kabupaten Jayapura, misalnya pemerintah setempat menyiarkan Program Kenambai Umbai Mengajar. Selain disiarkan melalui radio milik pemerintah daerah, program tersebut bisa diakses melalui siaran televisi kabel setempat.
“Untuk mengatasi kondisi (kendala) geografis, dibutuhkan kerja keras dan terobosan (inovasi). Itu agar siswa dapat mengikuti metode pembelajaran jarak jauh,” kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Jayapura Gustap Griapon, bulan lalu. (*)