Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ketua Tim Seleksi Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Paniyai dan Nabire Philemon Keiya mengucapkan selamat bertugas bagi mereka yang telah dilantik.
“Pesan kami, Bawaslu di empat kabupaten agar dapat menjaga profesonalisme kerja. Sebab mereka aka terus menata kinerjanya sebab ini beban moril, kami akan mengawasi ,” kata Keiya kepada Jubi, Jumat (17/8/2018).
Dia mengatakan, selama menjalankan tugas sebagai Bawaslu jangan pernah menjadi tim sukses dalam Pilkada. Karena menurut pengalaman sebelumnya banyak penyelenggara pemilu yang ikut berpolitik praktis.
“Mereka harus menjadi wasit yang netral dalam pesta politik. Bukan menjadi tim sukses karena beberapa pengalaman menjadi pengalaman wilayah adat Meepago sering menjadi daerah rawan Pilkada. Karena penyelenggara KPU Panwas terlibat sehingga “api” terus menyala (ada masalah). Kalau wilayah Mee mau jadi penilaian hijau, tergantung penyelenggaranya,” katanya.
Dia berharap agar mereka lakukan sesuai dengan asas yang ada. Tidak boleh ada kepentingan mereka berdiri independen mengawasi pesta demokrasi di wilayah Meepago. Sebab Bawaslu menerapkan nilai asas benar selama mereka bertugas. “Jangan buat menyeleweng sebab berkaitan dengan nama baik tim seleksi menjadit taruhan. Panwas harus mengawal proses Pilkada dengan menjaga independensi sebagai pengawas bukan timsus,” katanya.
“Kami menyampaikan terimakasih kepada Bawaslu RI yang memberikan tugas dan tanggungjawab kepada kami. Dari awal proses penyeleksian panwas menjadi Bawaslu yang akan bekerja 5 tahun. Ini sejarah baru bagi kami memilih Bawaslu di kabupaten,” katanya.
Pihaknya juga menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantunya selama dilakukan tahapan penyeleksian. “Selama proses pemberkasan di jayapura, Nabire berjalan lancar lancar saja. Kami menyampaikan terimakasih kepada ketua KNPI yang memberikan tempat untuk melaksanakan proses mensupport mereka," katanya.
Pihaknya juga menyampaikan terimakasih kepada masyarakat. Terutama berbagai merek yang telah memberikan masukan. "Karena atas saran mereka itulah berdemokrasi itu ditunjukkan dengan partisipasi masyatakat dalam memberikan koreksi kepada kami semua. Dan mereka memberikan masukan ini hal yang didambakan oleh masyarakat, bagaimana pesta demokrasi berjalan dengan baik. Ini akan menjadi tanggunjawab bagi mereka," katanya.
Dia juga memohon maaf kepada semua dengan kerja mereka dirugikan. Atau jika ada hal yang salah.
"Kami menilai sesuai dengan setiap tes. Ada banyak perhatian yang masuk kami kerja kolektif. Bukan perorangan. Selalu kami berdiskusi, menjaga independensi ,"katanya.
Anggota tim bawaslu Marius Mote mengatakan, isu yang beredar mereka sedang dibacking oleh orang orang tertentu itu itu tidak benar. . Sebab itu akan menjadi persepsi buruk, melahirkan pikiran -pikiran yang tidak baik di kalangan masyarakat. Siapapun provokator,Kami minta berhenti menyebarkan info yang tidak benar,” katanya
"Bagi bapak ibu yang masuk tidak terpilih, berjuanglah lebih keras ke depan. Belajar perundang-undangan mengatur bawaslu PKPU,KPU, dan undang undang ketaatan. Karena ini pengetahuan ini baik. Yang tidak masuk persiapkan diri di waktu mendatang tidak seperti sekarang lagi," katanya. (*)