Batal distribusi beras, Kepala BPBD Paniai: Saya sudah mulai stress

Papua No. 1 News Portal I Jubi,

Paniai, Jubi – Sudah empat bulan lebih air danau Paniai meluap dan mengakibatkan ratusan rumah warga, kebun, kandang ternak, dan kolam ikan terendam air. Warga yang berada di seputar danau terpaksa mengungsi atau membuat tungku api sementara di rumah lantai kedua.

Badan Penanggunan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos), dan tim peduli bencana alam telah memiliki data secara detail. Namun, hingga saat ini belum ada tanggap darurat yang dilakukan.

Kepala BPBD Paniai, Nahum Tebay, mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan Dinkesos dan Bupati setempat dengan mendatangkan 51 ton beras guna memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa bencana alam itu.

“Kami bersama Bupati dan Dinas Sosil telah datangkan beras 51 ton untuk bantu masyarakat korban bencana alam ini. Tapi kami batal distribusikan beras itu karena tidak ada uang transportasi pakai speedboad, ongkos pikul, dan lainnya,” jelas Kepala BPBD Paniai, Nahum Tebay, didampingi Kadinsos Paniai, Jengko Pigome, saat rapat terbuka dengan tim peduli bencana alam di aula kantor BPBD Paniai, Senin, (28/8/2017).

Ia menjelaskan, dirinya telah mengajukan proposal ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) setempat namun ditolak karena harus ada memo dari Bupati setempat. Hingga kini pihaknya belum tangani bencana alam yang terjadi di Paniai karena tidak ada uang.

“Saya sudah mulai stress. Sudah dua kali saya ajukan surat permohonan ke DPKAD tapi dari sana bilang harus ada memo dari Bupati. Sungguh, saya sudah mulai stress,” katanya.

Senada juga dikatakan Kadinkesos Paniai, Jengko Pigome, bahwa baru-baru ini pihaknya membantu delapan ton beras ke sebagian warga yang kena musibah dan harus mengeluarkan dana hingga puluhan juta.

“Kita tunggu Bupati datang dulu. Barulah kita distribusikan kepada masyarakat. Karena memang saat ini uang tidak ada,” akuinya.

Sementara, juru bicara tim peduli bencana alam Paniai, Tinus Pigai, mengatakan jika sampai pekan depan tidak ada dana untuk realisasi, pihaknya mengancam akan memalang kantor DPKAD Paniai.

“Kalau sampai minggu depan tidak ada informasi jelas, kami dari tim peduli akan palang kantor DPKAD. Masyarakat sudah menjadi korban. Kita tidak bisa biarkan begitu saja. Kapan pemerintah mau perhatikan masyarakat. Aneh sekali, Dinas Sosial dan BPBD tidak ada uang,” tegas Pigai.

Sebelumnya, Bupati Paniai, Hengky Kayame, dalam sebuah pertemuan mengatakan dirinya telah perintahkan kepada kepala DPKAD agar tidak boleh memberikan uang tak sepengetahuannya.

“Memang saya perintahkan kepada DPKAD tidak boleh kasih surat sembarang, harus ada catatan dari saya,” imbuhnya. (*)     

 

Related posts

Leave a Reply