Barito Utara Mulai Lelang PLTS

Muara Teweh, Jubi – Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sedang melelang pengadaan 324 unit pembangkit listrik tenaga surya pada 2016 untuk sejumlah kecamatan di pedalaman daerah itu.

Ilustrasi PLTS milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sedang melelang pengadaan 324 unit pembangkit listrik tenaga surya pada 2016 untuk sejumlah kecamatan di pedalaman daerah itu. - lipi.go.id
Ilustrasi PLTS milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sedang melelang pengadaan 324 unit pembangkit listrik tenaga surya pada 2016 untuk sejumlah kecamatan di pedalaman daerah itu. – lipi.go.id

“Saat ini sedang dalam tahap lelang terbuka yang diselenggarakan di Unit Layanan Pelelangan (ULP) Dinas Pekerjaan Umum dan sedang proses evaluasi,” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara Aswadin Noor di Muara Teweh, Jumat (9/9/2016).

Menurut Aswadin Noor PLTS tahun ini memang hanya untuk satu desa yakni Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang, di mana sudah dilakukan verifikasi setelah ada usulan dari masyarakat setempat kepada pemerintah daerah, sehingga pagu anggarannya kurang lebih Rp1,296 miliar.

“Kami harapkan Oktober – November 2016 PLTS tersebut sudah disalurkan kepada masyarakat di desa pedalaman tersebut,” katanya didampingi Kepala Seksi Listrik, Suriadi Musa.

Dia mengatakan saat ini ada ribuan warga yang tinggal di desa terpencil di sembilan kecamatan membutuhkan banyak PLTS karena belum tersedianya jaringan listrik dari PLN.

Kebutuhan PLTS di daerah itu masih sangat tinggi mengingat masih banyak warga di sembilan kecamatan masih belum menikmati energi listrik baik dari PLN maupun listrik desa yang hingga akhir 2015 mencapai 16.702 kepala keluarga.

Aswadin Noor menjelaskan untuk tahun 2015, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 133 unit PLTS untuk Desa Jamut Kecamatan Teweh Timur, sedangkan melalui APBD Provinsi Kalteng diberikan 134 unit yakni untuk Desa Linon Besi I Kecamatan Gunung Purei 60 unit dan Desa Datai Nirui Kecamatan Teweh Tengah 74 unit.

Pada tahun 2014 pihaknya telah menyalurkan 95 unit PLTS untuk Desa Lampeong II Kecamatan Gunung Purei.

Tahun 2013 juga telah disalurkan 300 unit PLTS untuk tiga desa di wilayah Kecamatan Teweh Timur yakni Desa Sei Liju 146 unit dan Dusun Malateken 66 unit serta Kecamatan Gunung Timang di Desa Pelari 88 unit.

“Sedangkan pada 2012 disalurkan 300 unit PLTS untuk tiga desa di wilayah Kecamatan Lahei yakni desa Rahaden 150 unit, Bengahon 10 unit dan Hurung Enef 50 unit,” jelas dia.

Program PLTS sudah dilakukan sejak 2006 dan hingga 2015 sudah terpasang sekitar 500-an unit di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Teweh Tengah, Gunung Timang, Lahei, Montallat, Teweh Timur dan Gunung Purei.

“Ratusan unit itu dipasang untuk rumah tangga, fasilitas pendidikan dan kesehatan di desa terpencil,” katanya.

Satu unit PLTS berupa “solar cell” berkapasitas 50 watt, aki kering 70 ampere, kotak regulator otomatis, dan lampu neon DC 12 volt.

Saat ini, Kecamatan yang belum menikmati listrik dari PLN hanya Kecamatan Gunung Purei.

“Program listrik masuk desa ini terus berlanjut dimana posisi PLN tidak mampu menjangkau wilayah perdesaan. Walaupun ada pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Bangkanai juga belum bisa dipastikan satu atau dua tahun aka terbangun jaringan listrik ke desa-desa, disamping itu dengan luasnya jangkauan wilayah pedesaan sehingga PLTS salah satu solusi mengatasi penerangan listrik bagi masyarakat terpencil,” ujarnya. (*)

Related posts

Leave a Reply

Barito Utara Mulai Lelang PLTS

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1

Muara Teweh, Jubi – Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, sedang melelang pengadaan 324 unit pembangkit listrik tenaga surya pada 2016 untuk sejumlah kecamatan di pedalaman daerah itu.

“Saat ini sedang dalam tahap lelang terbuka yang diselenggarakan di Unit Layanan Pelelangan (ULP) Dinas Pekerjaan Umum dan sedang proses evaluasi,” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara Aswadin Noor di Muara Teweh, Jumat (9/9/2016).

Menurut Aswadin Noor PLTS tahun ini memang hanya untuk satu desa yakni Desa Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang, di mana sudah dilakukan verifikasi setelah ada usulan dari masyarakat setempat kepada pemerintah daerah, sehingga pagu anggarannya kurang lebih Rp1,296 miliar.

“Kami harapkan Oktober – November 2016 PLTS tersebut sudah disalurkan kepada masyarakat di desa pedalaman tersebut,” katanya didampingi Kepala Seksi Listrik, Suriadi Musa.

Dia mengatakan saat ini ada ribuan warga yang tinggal di desa terpencil di sembilan kecamatan membutuhkan banyak PLTS karena belum tersedianya jaringan listrik dari PLN.

Kebutuhan PLTS di daerah itu masih sangat tinggi mengingat masih banyak warga di sembilan kecamatan masih belum menikmati energi listrik baik dari PLN maupun listrik desa yang hingga akhir 2015 mencapai 16.702 kepala keluarga.

Aswadin Noor menjelaskan untuk tahun 2015, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 133 unit PLTS untuk Desa Jamut Kecamatan Teweh Timur, sedangkan melalui APBD Provinsi Kalteng diberikan 134 unit yakni untuk Desa Linon Besi I Kecamatan Gunung Purei 60 unit dan Desa Datai Nirui Kecamatan Teweh Tengah 74 unit.

Pada tahun 2014 pihaknya telah menyalurkan 95 unit PLTS untuk Desa Lampeong II Kecamatan Gunung Purei.

Tahun 2013 juga telah disalurkan 300 unit PLTS untuk tiga desa di wilayah Kecamatan Teweh Timur yakni Desa Sei Liju 146 unit dan Dusun Malateken 66 unit serta Kecamatan Gunung Timang di Desa Pelari 88 unit.

“Sedangkan pada 2012 disalurkan 300 unit PLTS untuk tiga desa di wilayah Kecamatan Lahei yakni desa Rahaden 150 unit, Bengahon 10 unit dan Hurung Enef 50 unit,” jelas dia.

Program PLTS sudah dilakukan sejak 2006 dan hingga 2015 sudah terpasang sekitar 500-an unit di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Teweh Tengah, Gunung Timang, Lahei, Montallat, Teweh Timur dan Gunung Purei.

“Ratusan unit itu dipasang untuk rumah tangga, fasilitas pendidikan dan kesehatan di desa terpencil,” katanya.

Satu unit PLTS berupa “solar cell” berkapasitas 50 watt, aki kering 70 ampere, kotak regulator otomatis, dan lampu neon DC 12 volt.

Saat ini, Kecamatan yang belum menikmati listrik dari PLN hanya Kecamatan Gunung Purei.

“Program listrik masuk desa ini terus berlanjut dimana posisi PLN tidak mampu menjangkau wilayah perdesaan. Walaupun ada pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Bangkanai juga belum bisa dipastikan satu atau dua tahun aka terbangun jaringan listrik ke desa-desa, disamping itu dengan luasnya jangkauan wilayah pedesaan sehingga PLTS salah satu solusi mengatasi penerangan listrik bagi masyarakat terpencil,” ujarnya. (*)

Sumber : Ant

Editor : Lina Nursanty

Related posts

Leave a Reply