Banyak kampung di Jayawijaya tidak punya kakus

Ilustrasi kakus. -Jubi/Kris
Ilustrasi kakus. -Jubi/Kris

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Wamena, Jubi – Sebagian besar kampung yang tersebar di 40 distrik se-Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, tidak memiliki fasilitas kesehatan kakus atau Mandi Cuci Kakus (MCK).

Read More

Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi, di Distrik Wita-Waya, Kabupaten Jayawijaya, mengimbau kepala kampung mengalokasikan dana desa untuk pembangunan kakus atau MCK.

“Saya sudah minta dana desa dipakai juga untuk membuat MCK, jaringan air bersih. Kepala-kampung fokus di tahun ini dengan tahun depan supaya membangun itu,” katanya, Sabtu (22/2/2020).

Selama ini masyarakat Distrik Wita-Waya masih mengandalkan air hujan, dan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, dan tentu berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi warga.

“Pembangunan MCK sangat penting karena merupakan salah satu bagian dari kehidupan, karena setelah kita makan pasti kita membutuhkan MCK,” katanya.

Pemerintah optimis pembangunan MCK di tingkat kampung tidak akan sulit sebab ada kampung di Jayawijaya yang bisa menerima dana kampung sebesar Rp 1 miliar.

Seorang dokter yang bertugas di Distrik Pupugoba, Kabupaten Jayawijaya, Ronny Oagai, mengatakan sebagian besar masyarakat di Jayawijaya tidak memiliki fasilitas MCK.

“Fakta yang kami temukan bahwa bukan hanya di Distrik Wita-Waya saja, hampir sebagian besar kampung-kampung di Jayawijaya tidak ada MCK semua. Sehingga dana desa itu tolong manfaatkan untuk buat MCK,” katanya.

Akibat masih membuang air sembarangan, masyarakat di kampung-kampung hampir sulit terlepas dari masalah cacingan dan penyakit lain.

“Di rumah masyarakat tidak ada MCK, padahal ini berkaitan dengan kesehatan, dimana berhubungan dengan penyakit seperti mencret dan cacingan,” katanya. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply