Papua No.1 News Portal | Jubi
Kimaam, Jubi – Aktivitas belajar mengajar tidak pernah berjalan efektif di SD Negeri 1 Kiworo dan SMP Negeri 1 Kimaam. Banyak guru meninggalkan tugas mereka hingga berbulan-bulan.
Kondisi itu dikeluhkan Kepala Kampung Kiworo Eliandar Emanuel Kanagku. Dia mengungkapkan sebagian besar guru lebih banyak menetap di Kota Merauke ketimbang mengajar di kampung.
“Sesuai aturan (pemerintah setempat), daftar hadir guru harus ditandatangani kepala kampung. Bagaimana daftar itu mau saya tanda tangani, guru maupun kepala sekolahnya menghabiskan waktu hingga enam bulan di kota (jarang mengajar),” kata Kanagku, saat ditemui Jubi, Jumat (21/8/2020).
Kanagku tidak mengetahui persis alasan para guru tersebut sehingga tidak betah menetap dan mengajar di kampung mereka. Walaupun diakuinya masih ada sejumlah guru yang tetap setia menjalankan tugas, aktivitas belajar-mengajar tetap tidak efektif di kedua sekolah tersebut.
“Kalau hanya beberapa hari atau sepekan di kota karena ada urusan sekolah, tidak menjadi masalah. Ini sampai berbulan-bulan sehingga masyarakat mempertanyakannya karena jumlah guru SD dan SMP sangat minim (di Kiworo),” katanya.
Kanagku berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merauke memberi teguran keras kepada para guru tersebut. Perbuatan mereka sangat merugikan para siswa.
Yohana, 30 tahun, warga Kiworo juga mengakui banyak guru melalaikan tugasnya di kampung mereka. Kondisi itu kerap menjadi pembicaraan di masyarakat. “Kami juga tidak tahu alasan guru-guru tersebut tidak melaksanakan tugasnya hingga berbulan-bulan.” (*)
Editor: Aries Munandar