Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sydney, Jubi – Bank Sentral Australia mengaku bertanggung jawab atas kesalahan eja tulisan uang kertas pecahan 50 dolar Australia. Australia memiliki kesalahan ketik yang memalukan yang terabaikan oleh Bank Sentral negara benua itu sebelum dicetak dan diedarkan.
Kesalahan itu pertama kali diketahui pada Kamis, ketika pendengar di radio Triple M mengirim foto yang diperbesar dari pecahan 50 dolar Australia yang dikeluarkan Reserve Bank of Australia (RBA) ke stasiun itu. Foto itu menyoroti kata responsibility yang tampak salah eja sebagai responsibilty sebanyak tiga kali kata yang tercetak, responsibilty kekurangan huruf i.
Baca juga : Analisis utang dan resep pengelolaannya di Pasifik
Proyek perbankan modern terapkan sistem “wantok” di PNG
Masa depan ekonomi dan referendum Bougainville
Mata uang 50 dolar Australia yang paling banyak beredar di Australia dan menyumbang hampir setengah dari total nilai uang kertas lain yang digunakan, menurut RBA.
Pecahan itu mulai beredar pada 18 Oktober 2018 dengan fitur keamanan baru yang dirancang untuk mencegah pemalsuan dan dengan elemen sentuhan untuk orang-orang tunanetra. Pecahan itu memasang gambar wajah Edith Cowan, wanita pertama yang dipilih untuk legislatif Australia pada periode 1921-1924.
Kesalahan ketik muncul dalam kutipan pidato perdana Cowan di Parlemen Australia Barat, yang ditampilkan dalam pecahan 50 dolar Australia. Kutipan, yang diulangi di hampir seluruh permukaan uang kertas itu, berbunyi “ Ini adalah tanggung jawab besar untuk menjadi satu-satunya wanita di sini dan saya ingin menekankan perlunya ada perempuan lain di sini,”.
Seorang juru bicara RBA mengatakan dalam pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik ke Reuters bank itu menyadarinya dan ejaan akan diperbaiki pada cetakan berikutnya.
Dalam laporan tahunan terbarunya bahwa anak perusahaan percetakannya mencetak 227 juta uang kertas Australia pada periode 2017/18, termasuk sekitar 184 juta lembar uang kertas seri 50 dolar Australia baru.
RBA tidak segera menanggapi pertanyaan tentang berapa banyak pecahan baru yang beredar dan apakah mereka akan ditarik sebagai akibat dari kesalahan ejaan. (*)
Editor : Edi Faisol