Papua No.1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Bank Papua meluncurkan aplikasi Laku Pandai yang merupakan layanan keuangan tanpa kantor, dalam rangka keuangan inklusif melalui kerja sama dengan agen-agen yang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi.
Layanan Laku Pandai Bank Papua ini telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor S-160/KO-0605/2021, perihal pemberian izin Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).
Direktur Utama Bank Papua, F. Zendrato mengatakan, layanan ini untuk mempermudah masyarakat dalam urusan perbankan baik itu setor tunai, tarik tunai, transfer, kirim tunai, pencairan dan pembukaan rekening Tabungan Basic Saving Account (BSA).
“Nanti ada agen yang ditunjuk dengan mengakses atau mendownload aplikasi Laku Pandai dan juga melalui channel USSD [bagi wilayah yang tidak terjangkau jaringan internet],” katanya saat launching di kelompok Sikhem Madu Waa Waa, Kampung Musaima, Distrik Hubikiak, Jayawijaya, Jumat (19/11/2021).
Ke depannya, kata Dirut Bank Papua, fitur layanan Laku Pandai akan dilengkapi dengan fasilitas transfer online antarbank, pembayaran/pembelian telepon, listrik, PDAM, BPJS ketenagakerjaan, BPJS kesehatan dan lainnya.
“Tahap awal ini pelaksanaan launching Laku Pandai di Wamena telah dibuka tiga agen bagi nasabah binaan Bank Papua yaitu Sikhem Madu Waa Waa, yang merupakan nasabah UMKM binaan Bank Papua cabang Wamena yang bergerak di bidang usaha kecil [budi daya madu, ternak kelinci, ternak babi],” katanya.
Selain itu, agen UD Papuani nasabah UMKM binaan Bank Papua cabang Wamena yang bergerak di bidang perdagangan sembako dan agen pengecer BBM industri (bensin, solar, minyak tanah), serta agen Kios Sawi ang merupakan nasabah UMKM binaan yang bergerak di bidang usaha perdagangan sembako.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Papua dan Papua Barat, Adolf Fictor Tunggul Simanjuntak, mengatakan dengan adanya layanan digital ini, pihaknya ingin agar semua masyarakat dapat terlayani akses dengan jarak yang pendek.
“Kami harap masyarakat terbantu dengan layanan ini, begitu juga dengan biaya yang murah. Dengan adanya agen-agen yang ditunjuk, sehingga masyarakat tidak perlu datang ke bank apalagi dengan jarak yang jauh,” kata Adolf Simanjuntak.
Hal ini, kata dia, sebagai waujud dari perkembangan digitalisasi khususnya di perbankan dalam mengakses keuangan, kalau melihat dari pertumbuhan perbankan di wilayah pegunungan tengah, dari total aset di Papua sekitar 70 triliun rupiah.
“Selain marketing melalui bank, OJK juga punya program Laku Pandai tempat transaksi keuangan tanpa kantor, di mana bank bekerja sama dengan agen-agen binaan untuk mengelola kegiatan bisnis bank, salah satu contoh penempatan dana, dan penarikan dana,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo