“Dari 170 hektare itu, seluas 70 hektare terancam gagal panen. Sedangkan di Tamiang Tengah terdampak banjir seluas 40 hektare,”
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Simpang Empat, Jubi – Sekitar 70 hektare lahan pertanian di Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, terancam gagal panen atau puso karena terdampak banjir yang terjadi Sabtu (8/2/2020) kemarin.
“Lahan pertanian sawah yang terancam panen itu tepatnya di sawah Salak Laweh Desa Baru,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Pasaman Barat, Sukarli, Minggu, (9/2/2020).
Baca juga : Akibat banjir, petani di Kelurahan Waimhorock gagal panen
Banjir sebabkan petani gagal panen dan rugi jutaan rupiah
Longsor di daerah ini menjadi ancaman gagal panen
Ia mengatakan lahan sawah yang terdampak banjir seluas 170 hektare dengan 70 hektare terancam gagal panen. Lokasi pertanian sawah di Desa Baru itu dalam satu bulan terakhir sudah tiga kali dilanda banjir.
“Dari 170 hektare itu, seluas 70 hektare terancam gagal panen. Sedangkan di Tamiang Tengah terdampak banjir seluas 40 hektare,” kata Sukarli.
Ia bersama tim Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) dan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Peternakan Provinsi Sumbar telah melakukan pengecekan lapangan sekaligus menghitung potensi dampak puso akibat banjir itu.
Setelah melihat dampak akibat banjir itu maka disusulkan agar Dinas Pangan Provinsi Sumbar memberi bantuan kebutuhan pokok bagi petani terdampak puso. Selain itu juga mengusulkan bangunan benih padi ke ke Dinas Tanaman Pangan Holtikultura Peternakan Provinsi Sumbar dan Kementan RI.
“Dalam jangka panjang kita mengusulkan ke Kementan RI dan Kementrian PUPR untuk normalisasi Sungai Batang Langkitang dan Sungai Batang Laping serta pendalaman atau penghancuran batu penghalang saluran di daerah itu,” kata Sukarli menjelaskan.
Ia menyebutkan daerah irigasi merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai 2 Medan maka diperlukan percepatan pembangunan irigasi di Batang Air Sorik dan pembersihan sampah atau tanggul sungai di Batu Sondet Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Mandailing Natal. (*)
Editor : Edi Faisol