Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Jayapura, Jubi – Ketua Dewan Adat Paniai, John Gobay, menawarkan solusi untuk mengatasi banjir akibat meluapnya Danau Paniai di Enarotali. Mengeruk enceng gondok di sekitar Aikai dan Iyaibutu di pinggirin Danau Paniai serta membangun danau buatan di beberapa titik, seperti di lembah Weya, Eka, Aga, dan Kebo untuk pembuangan air. Daerah sungai dikembangkan sebagai kolam pemancingan untuk tempat hiburan masyarakat.
John Gobay mengatakan banjir di Enarotali akibat meluapnya Danau Paniai terjadi setiap tahun dan polanya mirip-mirip.
“Dari tahun ke tahun motif penyebab banjir sama. Banjir terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi dan banyaknya penebangan pohon,” kata John Gobay, kepada jubi, Selasa (8/8/2017).
Dikatakannya, banyaknya sungai yang tertimbun dan Danau Tage yang bermuara ke Danau Paniai. Sementara pembuangannya hanya melalui Sungai Yawei. Pembangunan jalan antara Enarotali-Dagouto yang sedikit menutup air sungai di Lembah Weya.
Menurut John Gobay, tumbuh enceng gondok di Danau Paniai khususnya di Aikai dan muara-muara sungai mengakibatkan penyempitan muara sungai Enarotali. Banyaknya bangunan dan perumahan di Iyaibutu di pinggiran Danau Paniai juga menjdi salah satu penyebab meluapnya danau tersebut.
"Saya sudah ajukan hal ini ke Bupati tetapi Beliau mengatakan tidak ada uang untuk melakukan renovasi sehingga saya tidak mengawal lagi. Untuk mengeruk sampah-sampah itu butuh biaya besar," kata John.
Sementara itu, Kepala BPBD, Nahum Tebai, mengatakan pihaknya belum bisa melakukan apa-apa terhadap musibah itu karena belum punya dana.
“Data konkrit sudah ada. Aksi ini mencabut duri yang ada di dalam diri saya. Tapi tidak ada uang, kita kerja pelan-pelan saja,” katanya. (*)