Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kundiawa, Jubi – Banjir bandang telah mengakibatkan lebih dari 700 orang di Provinsi Chimbu, Papua Nugini, mengungsi akibat rumah dan kebun mereka dirusaki.
Surat kabar The National, melaporkan hujan lebat menyebabkan air Sungai Wahgi meluap dan melanda Desa Miunde di Distrik Kerowagi.
Juru bicara masyarakat, Wesly Noisa, berkata sebagian korban telah melarikan diri ke daerah yang lebih tinggi sementara yang lainnya, dari Suku Yuri, berlindung di desa-desa terdekat.
Noisa menerangkan bahwa dua hektar tanaman kopi telah rusak, ternak peliharaan tenggelam atau terbawa air, dan area pekuburan hancur.
Anggota dewan setempat, Tapi Kaiglo, memperingatkan semua korban dari bencana ini perlu dipindahkan sebelum mereka kembali dan mencoba membangun kehidupan mereka di daerah rawan banjir yang sama. Ia juga telah meminta Kantor Penanggulangan Bencana Provinsi Chimbu untuk menyediakan bantuan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.
Pekan lalu (21/3/2020), sepuluh mayat dari 12 orang korban yang terkubur tanah longsor ditemukan orang di Provinsi Western Highlands PNG.
Tanah longsor itu terjadi di Desa Tendepo, Distrik Tambul-Nebilyer, juga akibat hujan lebat.
Pengurus Distrik Tambul-Nebilyer, Phillip Talpa berkata sebuah kendaraan ekskavator sudah dikirimkan ke daerah itu dengan bantuan dari polisi dan masyarakat setempat. “Mereka bisa menemukan 10 jenazah. Dua orang diyakini masih terkubur di bawah timbunan tanah.”
Talpa mengingatkan bahwa dengan tingginya frekuensi hujan lebat, ada risiko tinggi tanah longsor akan terjadi lagi. Ia juga menyarankan warga desa tersebut untuk pindah sementara ini, tinggal bersama kerabat atau teman di daerah lain. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo