Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Intan Jaya, Rabu (3/11/2021) membagikan bahan makanan (bama) berupa beras, mi instan, dan sarden untuk warga yang mengungsi ke sejumlah gereja di ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
Menurut Kepala DPMK Intan Jaya, Yoakim Mujizau, bama tersebut didatangkan dari Nabire pada Selasa (2/11/2021) menggunakan pesawat udara. Namun saat itu gagal didistribusikan karena alasan keamanan yang tidak mendukung.
“Kami bersama Pak Bupati dan sekda bawa naik beras, supermi dan sarden kemarin, tunda distribusi. Tapi hari ini kami langsung bagi ke posko-posko pengungsian seperti di pusat Paroki Bilogai, GKII Tigamajigi, dan Gereja Katolik Agapa,” katanya kepada Jubi melalui telepon selulernya, Rabu (3/11/2021).
Dalam proses pendistribusian tersebut didampingi Dandim Intan Jaya, Antonius Juanda Pardosi, Kepala Dinas Sosial Paskalis Weya, Kepala Dinas Pariwisata, Bernad Kobogau, anggota DPRD Melianus Belau dan Martinus Maisini, serta Pater Yance Wadogoubii Yogi dan beberapa imam Katolik lainnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni menegaskan agar kedua pihak yang sedang kontak senjata (TNI/Polri dan TPNPB-OPM) jangan lagi melancarkan serangan di tengah perkampungan penduduk seperti di Bilogai, Mamba, Jogatapa, Tigamajigi dan sekitarnya.
“Pihak-pihak yang sedang bertikai, dalam hal ini TNI, Polri dan TPNPB-OPM untuk dapat menahan diri, dengan cara tidak melancarkan serangan di dalam perkampungan masyarakat yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa bagi warga sipil, dan rasa trauma yang berkepanjangan,” tegas Bupati Intan Jaya.
Ia meminta kepada TNI dan Polri menegaskan hukum secara komprehensif dan terukur, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat secara berkelanjutan.
“Saya mengajak semua pihak entah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, LSM dan lainnya kita sama-sama bersatu padu menjaga situasi kondusif di daerah, agar terhindar dari semua gangguan keamanan demi tercapainya pembangunan pemerintahan dan kenyamanan bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, pejabat daerah, pegawai ASN dan semua pihak agar bijak dalam menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan aplikasi pesan WhatsApp. “Itu agar tidak memperkeruh situasi di daerah kita yang tercinta ini,” jelasnya.
Pater Yance Wadogoubii Yogi, Pr, Pastor Paroki St. Fransiskus Xaverius Titigi, Dekenat Moni Puncak, Keuskupan Timika mengatakan, selain pihaknya membutuhkan bahan makanan, gereja dan masyarakat juga membutuhkan ketenangan.
“Gereja dan masyarakat butuh ketenangan, tapi makanan juga kami butuh. Terima kasih Pemda Intan Jaya yang sudah membantu bahan makanan kepada warga yang sudah pindah tempat tinggal sementara,” kata Yogi. (*)
Editor: Kristianto Galuwo