Atribut ulayat di Bandara Mopah telah dicabut

Pemilik ulayat pasang spanduk di pintu masuk Bandara Mopah Merauke – Jubi/Frans L Kobun
Pemilik ulayat pasang spanduk di pintu masuk Bandara Mopah Merauke – Jubi/Frans L Kobun

Bandara dapat beroperasi kembali untuk penumpang yang  hendak berangkat maupun datang.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Merauke, Jubi – Semua atribut ulayat berupa janur yang dipasang di bangunan Bandara Mopah-Merauke, telah dicabut. Dengan begitu Bandara dapat beroperasi kembali untuk penumpang yang  hendak berangkat maupun datang.

Seorang pemilik ulayat, Hendrikus Hengky Ndiken mengatakan, atribut ulayat berupa sasi yang diikat di pintu masuk, telah dibuka semua sejak Jumat (8/11/2019) sekitar pukul 19.00 WIT.

“Memang saat pemalangan, saya  bersama Pak Haji Waros Gebze tidak mengetahui. Karena sedang ada urusan di Sota. Begitu pulang, saya dapat informasi kalau telah dipalang,” kata Hendrikus Hengky Ndiken, Minggu, (10/11/2019).

Berita terkait : Pemilik lahan ulayat blokade Bandara Mopah

Pemilik ulayat pasang empat spanduk di Bandara Mopah

Koper misterius di Bandara Mopah

Pencabutan dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan masyarakat dari tiga kampung yakni Spadem, Kayakai serta Yobar, sehingga malamnya dicabut dan dibawa pulang. Sedangkan Bupati Merauke, Frederikus Gebze untuk diberikan tanda jadi berupa dana sebagai konpensasi pencabutan atribut ulayat. “Dana itu di luar tuntutan ganti rugi lahan 60 hektar senilai Rp 800 miliar,”kata Ndiken menambakan.

Menurut dia dana kompensasi dari Pemkab Merauke itu akan digunakan untuk mengurus berbagai administrasi mulai dari pengukuran kembali lahan 60 hektar di area Bandara Mopah serta sidang peradilan adat yang akan digelar.

Meki ia enggan menyebutkan besarnya dana kompensasi, namun Ndiken menjelaskan dana itu untuk mendukung beberapa kegiatan karena harus dilaporkan ke Menteri Perhubungan.

Ketua Bidang Hak Ulayat LMA Kabupaten Merauke, Timotius Gedi, membenarkan atribut berupa janur yang dipasang di Bandara telah dicabut pemilik ulayat.

“Betul atribut sudah dicabut, sehingga aktivitas di  dalam area bandara sudah berjalan normal kembali,” katanya. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply