Melalui media sosial ia mengatakan telah meninggalkan Tanah Airnya karena sudah cukup digunakan oleh otoritasnya sebagai alat propaganda.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Satu-satunya atlet putri Iran peraih medali Olimpiade cabanag olahraga taekwondo, Kimia Alizadeh, membelot dari negaranya. Melalui media sosial ia mengatakan telah meninggalkan Tanah Airnya karena sudah cukup digunakan oleh otoritasnya sebagai alat propaganda.
Tercatat Alizadeh memenangi medali perunggu pada Olimpiade Rio 2016, secara tersirat melalui posting Instagram bahwa ia telah pindah ke Eropa. Ia menulis pada akun yang ia gunakan selama beberapa waktu, namun tidak bisa segera diverifikasi lokasinya.
“Tidak seorang pun mengundang saya untuk pindah ke Eropa dan saya belum mendapat tawaran yang menggoda. Tapi saya menerima rasa sakit dan beratnya rindu rumah karena saya tidak ingin menjadi bagian dari kemunafikan, kebohongan, ketidakadilan dan sanjungan,” kata Alizadeh dikutip Reuters.
Baca juga : Kanada sebut Iran harus bertanggung jawab jatuhnya pesawat Ukraina
Duta besar Ingris di Iran ditahan
Kanada ingin terlibat penyelidikan kecelakaan pesawat di Iran
Dalam statusnya di media sosial, Alizadeh mengatakan otoritas Republik Islam tersebut telah menghubungkan keberhasilannya dengan manajemen mereka dan fakta bahwa ia mengenakan hijab Islam, yang wajib di Iran.
“Saya adalah satu di antara jutaan perempuan tertindas di Iran yang telah mereka mainkan selama bertahun-tahun… Saya memakai apapun yang mereka minta kepada saya dan mengulangi apapun yang mereka perintahkan. Setiap kalimat yang mereka perintahkan saya ulangi,” tulisnya.
Ia mengatakan bahwa ketika pemerintah mengeksploitasi medalinya secara politis, para pejabat akan mempermalukan dia dengan komentar yang melecehkan perempuan.
Deputi Menteri Olahraga Iran, Mahin Farhadizadeh mengatakan belum membaca postingan salah satu warga negaranya yang kini membelot itu. Namun Farhadizadeh mengatakan, Alizadeh ingin melanjutkan studinya fisioterapi di luar negeri. “Saya belum membaca postingan Kimia, tetapi sejauh yang saya tahu ia selalu ingin melanjutkan studinya dalam fisioterapi,” lapor kantor berita semi-resmi ISNA. (*)
Editor : Edi Faisol