Papua No. 1 News Portal | Jubi
Dogiyai, Jubi – Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Kabupaten Dogiyai, Yudas Tebai, mengatakan sesuai dengan kesepakatan antara pihaknya dengan pemilik rumah kontrakan yang hendak dijadikan asrama mahasiswa Dogiyai di Gorontalo, asrama tersebut akan rampung tahun ini dan sisa pembangunannya diselesaikan pada 2021.
“Kesepakatan dengan pemilik rumah itu Rp 7 miliar. Tahun 2018 itu sebagai uang muka atau DP kami sudah bayar Rp 1 miliar. Terus tahun 2019 kami anggarkan lagi Rp 1,5 miliar dan dua hari kemarin, Selasa (11/2/2020), kami sudah transfer kepada pemilik rumah itu,” ujarnya, kepada Jubi, Rabu (13/2/2020).
Karena itu ia menyatakan bahwa tidak ada masalah menyangkut tempat tinggal mahasiswa Dogiyai di Gorontalo.
“Jadi sudah tidak ada masalah. Mahasiswa bisa beraktivitas di asrama itu. Sekarang yang kami pikirkan itu sisanya Rp 4,5 miliar,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya akan secara maksimal fokus menyelesaikan asrama itu, karena asrama itu menjadi aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai.
“Mahasiswa juga aset kami masa depan, asrama juga aset pemerintah. Kami terus upayakan itu,” ucap Tebai.
Sebelumnya, Ketua Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Dogiyai, Sisilia Goo, pada Minggu (9/2/2020), mengatakan mahasiswa asal Kabupaten Dogiyai yang mengenyam pendidikan di Gorontalo, bermasalah dengan asrama yang mereka tempati karena telah habis masa kontrak. Oleh karenanya, Pemkab Dogiyai diharap segera memperpanjang kontrakan tersebut.
“Kami yang sedang kuliah di Gorontalo ini lagi sengsara dengan tempat tinggal. Kami sudah dikasih peringatan oleh yang punya kontrakan, karena batas waktu perjanjian antara pihak pemerintah daerah (pemda) dan pemilik kontrakan sudah lewat,” kata Goo. (*)
Editor: Kristianto Galuwo