Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Komisi Perwasitan harus segera dibenahi jika ingin kompetisi sepak bola di Indonesia berjalan sehat. Sekretaris Asprov PSSI Papua Rocky Bebena mengatakan, peran wasit dalam pertandingan sangat penting sehingga dibutuhkan komite yang sehat agar pertandingan berjalan fair.
“Kami ingin ada pembenahan di komisi wasit. Ini penting karena sampai hari ini setiap pertandingan belum maksimal dari segi kepemimpinan pengadil di lapangan,” kata Rocky Bebena kepada wartawan, Senin (14/10/2019) di Jayapura.
Permintaan pembenahan komisi wasit tersebut cukup beralasan, karena menurut Rocky, dalam laga antara Persipura kontra PSM Makassar, wasit bersikap tak adil. Dalam laga itu, Persipura mendapat enam kartu kuning dan bermain dengan 10 pemain akibat Andre Ribeiro mendapat kartu merah.
“Oknum wasit yang bersikap tidak fair dari kick off hingga selesai. Dari beberapa kartu kinung tersebut memang Persipura mendapat denda sesuai dengan regulari. Tetapi ini bukan soal dengan,” ujarnya.
Asprov PSSI Papua berharap, Ketum PSSI yang baru dapat membenahi mental dan sumber daya komite eksekutif yang mengatur semua tahapan program.
Sikap wasit yang tak adil ini juga ditanggapi pelatih Persipura Jayapura, Jackson F Tiago. Ia menyayangkan kepemimpinan wasit yang mencoreng marwah sepakbola. Menurutnya, wasit harus bertindak adil dalam memimpin sebuah laga.
“Sayang sekali karena derby dari timur lebih tidak menarik dari aspek permainan, dan saya rasa pelatih PSM adalah seorang yang pintar dalam menciptakan taktik yang baik, dan saya juga mempunyai motivasi untuk menghadapi dia, tetapi kalau kita melihat jalannya pertandingan lebih banyak benturan sehingga kurang menarik. Tapi itu adalah sebuah derby. Kita harus memahami sebuah derby, Barcelona dan Real Madrid pun melakukan hal yang sama,” ujarnya. (*)
Editor: Edho Sinaga