Asisten I Setda Jayapura: Seni suling tambur harus dilestarikan

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Sentani, Jubi – Seni suling tambur yang sudah ada sejak lama dan biasa dimainkan masyarakat di pinggiran danau Sentani harus dilestarikan. Masyarakat agar menumbuhkembangkan kegiatan seni dan budaya di lingkungan masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Asisten I Setda Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri, usai lomba Suling tambur dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan ke-73 RI, di lapangan upacara Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah Sentani, Jumat (10/8/2018).

Basri mengatakan lomba suling tambur sudah menjadi agenda rutin tahunan Pemkab Jayapura. Namun minat dan partisipasi masyarakat untuk ambil bagian sebagai peserta terlihat semankin menurun.

“Biasanya lomba suling tambur ini paling diminati oleh masyarakat yang ada di kampung-kampung. Tetapi untuk tahun ini terlihat hanya lima peserta. Kita berharap di tahun–tahun mendatang bisa bertambah lagi,” kata Basri.

Ketua Dewan Juri, Alberth Yoku, menilai kegiatan lomba suling tambur yang dilaksanakan oleh pemerinah daerah sifatnya melestarikan dan membudayakan. Dengan adanya lomba ini juga menjadi motivasi bagi generasi berikutnya untuk ikut dalam acara dan kegiatan seperti ini.

“Pertama memang harus ada ruang bagi para pelaku seni dan budaya secara khusus pemain suling tambur. Selama ini aktivitas suling tambur dilakukan sesuai dengan style masing-masing di kampungnya tanpa adanya keteraturan dan bentuk-bentuk edukasi yang harus dipelajari seperti teknik membawakan lagu, kekompkan, dan harmonisasi nada. Dengan adanya lomba seperti ini akan bisa mengubah pola dan cara berpikir mereka untuk tampil lebih baik lagi,” ujar mantan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua ini. (*)

Related posts

Leave a Reply