Papua No. 1 News Portal | Jubi
Washington, Jubi – Amerika Serikat menegaskan kembali berkomitmen kerja sama keamanan dengan sejumlah negara Pasifik di antaranya Palau, Kepulauan Marshall, dan Federasi Mikronesia (FSM) setelah pertemuan presidensial yang bersejarah antar keempat negara.
Pada Selasa lalu (21/5/2019), Presiden AS, Donald Trump, bertemu dengan rekan-rekannya sesama presiden di Washington, dan memperbarui komitmen negara itu atas Asosiasi Kerja Sama Bebas atau Compact of Free Association (COFA).
Menurut pernyataan bersama yang diterbitkan setelah pertemuan itu, bangsa-bangsa itu sepakat untuk menjaga dan memelihara kawasan Indo-Pasifik tetap bebas, terbuka, dan sejahtera. Mereka juga memutuskan untuk terus menggunakan platform-platform yang sudah ada, seperti Forum Kepulauan Pasifik (PIF), untuk mengatasi persoalan-persoalan, termasuk bencana alam dan penangkapan ikan ilegal.
“Bangsa-bangsa kami percaya atas model-model pembangunan ekonomi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan lingkungan, dimana kedaulatan semua negara dihormati,” menurut pernyataan itu.
Pertemuan antara Presiden Trump, Presiden Palau, Tommy Remengesau, Presiden Kepulauan Marshall, Hilda Heine, dan Presiden Federasi Mikronesia, David Panuelo, tidak hanya berpusat pada Tiongkok, menurut pejabat pemerintah AS sebelum mereka mulai rapat, Selasa sore.
Presiden Remengesau, pekan lalu, berkata bahwa strategi Indo-Pasifik adalah perlawanan langsung dari upaya ekspansi dan militerisasi Tiongkok di Pasifik Barat, yang terancam dapat meningkat menjadi perang. Tapi, pejabat pemerintah AS, dalam panggilan konferensi, pada Selasa, menentang hal ini, mengungkapkan bahwa tidak ada satu negara khusus yang menjadi sasaran dari strategi ini.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan itu menegaskan kembali hal ini, dengan menegaskan bahwa kepentingan AS dan negara-negara COFA itu berfokus pada memelihara Samudra Pasifik sebagai “koridor yang penting untuk perdagangan maritim.”
“Kami berupaya untuk terus mendorong investasi dan perdagangan antara negara-negara kami, dan untuk mempererat kekerabatan antara rakyat kami.”
Pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih itu juga mengakui pengorbanan orang-orang Palau, Kepulauan Marshall, dan Guam yang bertugas di militer AS. Dini hari Selasa, seorang pejabat senior AS, berkata pemerintah AS sedang berupaya untuk memperluas santunan, untuk veteran militer ke negara-negara COFA. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo