Arab Saudi janjikan kewarganegaraan warga asing yang inovatif

Papua, raja Arab
Ilustrasi Putra Mahkota Arab Saudi, pixabay.com
Ilustrasi Putra Mahkota Arab Saudi, pixabay.com

Kerajaan Arab Saudi menerima ribuan pengajuan setelah menawarkan tempat tinggal permanen untuk 800.000 riyal atau Rp3 miliar  atau izin satu tahun yang dapat diperbarui untuk 100.000 riyal setara Rp375 juta.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Jakarta, Jubi – Raja Salman akan memberikan kewarganegaraan Arab Saudi kepada warga asing yang menciptakan inovasi dari berbagai bidang untuk menunjang Visi Arab 2030. Kebijakan itu bagian dari rencana reformasi ekonomi dan sosial Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengganti ekonomi dari ketergantungannya pada minyak.

Kewarganegaraan sulit diperoleh di negara Teluk karena tidak secara tradisional ditawarkan kepada orang asing dan ekspatriat yang tinggal di wilayah tersebut.

Namun, Saudi Project, sebuah wadah pemerintah, menulis di Twitter menyebutkan kerajaan Saudi menarik para ilmuwan, intelektual dan inovator dari seluruh dunia, untuk memungkinkan kerajaan menjadi pusat yang beragam.

“Ahli dalam ilmu forensik dan medis, teknologi, pertanian, energi nuklir dan terbarukan, minyak dan gas dan kecerdasan buatan akan dipertimbangkan,” tulis laporan The National, kamis (5/12/2019).

Sedangkan Saudi Project menyebut orang-orang yang terlibat dalam seni, olahraga, dan budaya juga dimasukkan dalam daftar untuk berkontribusi dan mendukung peningkatan kompetensi dan pengetahuan Saudi yang akan bermanfaat bagi masyarakat umum.

Warga negara Saudi biasanya menerima tunjangan ekonomi yang diperoleh dari pendapatan minyak yang besar. Undang-undang kewarganegaraan Saudi saat ini memungkinkan naturalisasi warga negara asing yang telah memiliki tempat tinggal permanen di kerajaan selama setidaknya lima tahun.

Tetapi persyaratan sponsor Saudi telah membatasi orang asing yang tinggal di negara itu untuk mendapatkan tempat tinggal permanen.

Gulfnews melaporkan, sejauh ini Arab Saudi telah memberikan 73 residensi asing di bawah program baru untuk menarik investasi luar negeri, dengan memungkinkan orang-orang tertentu untuk membeli properti dan melakukan bisnis tanpa sponsor Saudi.

Kerajaan Arab Saudi menerima ribuan pengajuan setelah menawarkan tempat tinggal permanen untuk 800.000 riyal atau Rp3 miliar  atau izin satu tahun yang dapat diperbarui untuk 100.000 riyal setara Rp375 juta.

Gelombang penerima pertama berasal dari 19 negara dan termasuk investor, dokter, insinyur, dan pemodal, menurut pernyataan Senin dari Premium Residency Centre pemerintah. Namun, tidak dirinci berapa banyak yang diberikan tempat tinggal permanen.

Dekrit kerajaan menyatakan bahwa warga asing yang melamar kewarganegaraan dan memenuhi kriteria akan diberikan kewarganegaraan.

Baca juga : Ini pertimbangan Arab Saudi angkat pangeran Faisal bin Farhan As-Saud

Ini pertimbangan Arab Saudi angkat pangeran Faisal bin Farhan As-Saud

Arab Saudi undang pakar selidiki serangan minyak

Ekspatriat Yaman yang tinggal di kerajaan juga akan diberikan kewarganegaraan Saudi. Perintah itu juga mencakup anggota suku-suku terlantar di kerajaan dan penduduk yang merupakan keturunan orang tua Saudi yang tidak mendapatkan paspor ketika konsep kewarganegaraan diperkenalkan pada abad terakhir. Dekrit ini juga akan membantu menyelesaikan status anak-anak yang lahir dari ibu yang berkebangsaan Saudi tetapi ayah yang tidak.

Langkah itu diusulkan hampir dua bulan lalu ketika Arab Saudi merasa perlu untuk menarik para sarjana, intelektual, dan spesialis terkemuka, yang sejalan dengan visi Kerajaan 2030.

Bulan lalu, kerajaan mengeluarkan batch pertama dari visa tinggal “premium” untuk investor, dokter, insinyur atau pemodal yang ingin tinggal di kerajaan.

Program ini menawarkan warga negara asing dan keluarga mereka visa jangka panjang dan hak istimewa yang sebelumnya tidak tersedia untuk orang non-Saudi.

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply