Apa makna hasil pemilu Australia bagi Pasifik?

Scott Morrison dan Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill, di Sydney. - Dan Himbrechts/AAP
Scott Morrison dan Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill, di Sydney. – Dan Himbrechts/AAP

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Canberra, Jubi – Beberapa hari setelah pemilihan umum (pemilu) federal Australia, masih ada beberapa kursi yang dinegosiasikan – namun sudah jelas Koalisi telah kembali menang menyusul hasil pemilu yang mengejutkan, dengan Perdana Menteri, Scott Morrison, mengalahkan berbagai jajak pendapat yang memproyeksikan kekalahannya.

Read More

Morison telah menerima ucapan selamat oleh Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O’Neill, yang menambahkan bahwa pemerintahnya berharap bisa menyelesaikan proyek-proyek bersama mereka yang telah dimulai. Karena masih ada beberapa kursi yang belum pasti, masih belum jelas apakah pemerintah Koalisi akan dapat memerintah sendiri, atau memerlukan dukungan dari setidaknya satu MP independen.

Tetapi Morrison diharapkan akan menentukan anggota kabinet barunya, dan kemudian mulai bekerja dan membentuk kebijakan – termasuk tentang perubahan iklim.

Kebijakan perubahan iklim Australia adalah topik yang sangat menarik bagi Pasifik, dan salah satu kebijakan khusus pemerintah Koalisi negara itu adalah Pasifik ‘step up’ atau meningkatkan hubungannya dengan negara-negara Pasifik. Kebijakan ‘step up’ adalah program antara dua negara untuk meningkatkan keterlibatan Australia di kawasan Pasifik, melalui peningkatan pembelanjaan dalam sektor infrastruktur, perluasan jaringan diplomatik, serta berbagai inisiatif lainnya.

Banyak pemimpin Pasifik yang menyambut baik upaya ‘step up’ itu, jadi dengan Scott Morrison tetap menjabat sebagai PM, ia sekarang memiliki kesempatan untuk melanjutkan hubungan kerja sama itu, untuk memperkuat kebijakan-kebijakannya, termasuk kebijakan ‘step up’, dan menggunakan hubungan-hubungan kerja sama itu untuk meneruskan agenda Australia di kawasan ini.

Namun ada juga beberapa perbedaan antara Koalisi dan pemimpin-pemimpin Pasifik, khususnya dalam persoalan perubahan iklim.

Sebelumnya, beberapa pemimpin Pasifik telah menegaskan bahwa mereka lebih memilih rencana kebijakan terkait perubahan iklim Partai Buruh Australia yang lebih ambisius, untuk memotong laju emisi karbon, dari pada rencana Koalisi yang biasa saja, termasuk Perdana Menteri Samoa yang pekan lalu dilaporkan berkata “pertanyaan itu akan dijawab oleh warga Australia.” (Pacific Beat/ABC Radio Australia/Stephen Dziedzic)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply