Antrean BBM ganggu kenyamanan berkendaraan

Pesepeda motor melintasi deretan truk yang mengantre pengisian BBM di SPBU Oheye, Nabire, Rabu (13/11/2019) - Jubi/Titus Ruban.
Pesepeda motor melintasi deretan truk yang mengantre pengisian BBM di SPBU Oheye, Nabire, Rabu (13/11/2019) – Jubi/Titus Ruban.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Antrean panjang kendaraan bermotor untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) menuai masalah baru di Nabire. Deretan kendaraan yang berparkir di sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) itu mengganggu kenyamanan dan mengancam keselamatan para pejalan kaki maupun warga setempat.

Read More

“Kami sangat terganggu. (Sebelah) kiri dan kanan jalan, semua menjadi tempat parkir (kendaraan). Untuk keluar-masuk rumah, kami harus intip dahulu dari balik mobil sebelum lewat (melintas),” kata Gunawan Inggeruhi, Rabu (13/11/2019).

Rumah Inggeruhi berada di depan SPBU Oheye di Distrik Nabire. Saban hari, kendaraan bermotor roda empat berjejal mengantre BBM. Antrean panjang itu mengular hingga ke jalan.

“Kendaraan parkir hingga ke trotoar sehingga pejalan kaki harus masuk ke (melintas di tengah) jalan. Itu sangat membahayakan (keselamatan) karena banyak pelajar melewati jalan tersebut saat pergi dan pulang sekolah,” jelas Inggeruhi.

Dia menyarankan para pengemudi tidak memarkir kendaraan di areal tersebut, apalagi hingga bermalam. Aparat juga diminta menertibkan antrean BBM demi kenyamanan para pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya.

Ketidaknyamanan berkendaraan saat melintasi antrean BBM, salah satunya dirasakan oleh Yustinos Suharjo. Dia merasa terganggu karena setiap saat jalanan menjadi macet.

“Jalan sudah padat, pengendara lain juga (sering) tidak sabar, dan maunya ngebut.  Saya selalu was-was saat lewat di situ,” kata Yustinos.

Antrean panjang pengisian solar maupun premium sudah berlangsung lama di SPBU Oheye. Kendaraan yang sering mengantre kebanyakan ialah truk. Mereka mengantre untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi banyak pula yang diduga menjualnya kembali secara eceran. (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply