Antisipasi gelombang Covid-19, Eropa lockdown saat Natal dan pergantian tahun

Papua
Ilustrasi pandemi Covid-19 - Pexels.com.

Papua No.1 News Portal | Jubi,

Jakarta, Jubi – Sejumlah negara di Eropa menghindari perayaan Natal dan Tahun Baru secara meriah dengan cara mengeluarkan kebijakan pembatasan wilayah atau lockdown. Kebijakan itu dilakukan pandemi Covid-19 yang belum membaik, bahkan berpotensi memburuk.

Read More

Tercatat sejumlah negara Eropa seperti Belanda memutuskan untuk menerapkan lockdown selama lima pekan, dari 15 Desember hingga 19 Januari 2021. kebijakan oleh PM Mark Rutte itu menutup  sekolah, ruang publik, dan toko-toko yang tidak menjual bahan pokok akan ditutup. Selain itu, warga juga diminta untuk tidak berpergian jarak jauh hingga Maret 2021.

Sedikit kelonggaran akan diberikan saat Natal, namun durasinya tiga hari. Pada periode itu, rumah-rumah tangga di Belanda diperbolehkan menerima maksimal tiga tamu atau satu tamu lebih banyak dibanding biasanya. Tercatat hingga Selasa, (15/12/2020) ada 621 ribu kasus dan 10 ribu kematian akibat Covid-19 di Belanda.

Baca juga : Kasus covid-19 Turki tertinggi di luar Eropa dan Amerika

Kisah dokter Yahudi bertemu pasien Covid-19 bertato Nazi

Kasus Covid-19 di Italia tembus 1 juta pasien

Sedangkan Jerman akan menerapkan lockdown ketat mulai 16 Desember hingga 10 Januari 2021. Selama periode tersebut, sekolah, ruang publik, dan toko-toko yang tidak menjual bahan pokok diwajibkan tutup. German Christmas Market, yang rutin digelar tiap tahun, juga ditiadakan, kecuali satu di Bavaria yang digelar secara drive-thru.

Hanya sedikit kelonggaran akan diberikan pada periode Natal, 24 hingga 26 Desember. Pada periode itu, rumah tangga di Jerman diperbolehkan menerima maksimal 4 tamu untuk merayakan Natal bersama.

Sementara itu, untuk perayaan malam Tahun Baru, Jerman melarang warga untuk merayakannya di jalan. Warga diminta untuk merayakannya di rumah saja. Pesta Tahun Baru, yang biasa dirayakan dengan pertunjukkan kembang api, juga telah dibatalkan Pemerintah Jerman. Jerman mencatat ada 1,3 juta kasus dan 22 ribu kematian akibat Covid-19 di Jerman.

Ceko juga mengikuti langkah Jerman yang menganjurkan negara-negara di Eropa untuk ikut menerapkan lockdown Covid-19 hingga Januari nanti. Restoran, hotel, tempat olahraga, dan lokasi publik lainnya, yang belum lama ini buka kembali, akan diwajibkan tutup per Jumat nanti. Toko-toko bahan pokok tetap buka seperti biasa.

Perdana Menteri Ceko Andrej Babis memperbolehkan warga untuk tetap berkumpul bersama. Namun, jumlah maksimalnya hanya 6 orang, baik indoor maupun outdoor. Sebelum lockdown, jumlah maksimal untuk indoor adalah 10 orang dan outdoor 50 orang.

Sebagai tambahan, Ceko juga akan menerapkan jam malam untuk memastikan warga tidak membandel, terutama di malam Natal dan Tahun Baru. Warga wajib berada di dalam rumah mulai pukul 11 malam hingga 5 pagi.

Sementara Italia masih menimbang kemungkinan menerapkan lockdown nasional sepanjang periode Natal dan Tahun Baru. Hal itu menyusul meningkatnya jumlah kasus di sana beberapa pekan terakhir, bahkan mencetak angka kematian tertinggi sejak Maret lalu. Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, sudah memperingatkan warga bahwa kemungkinan besar tidak akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru tahun ini.

Di beberapa kawasan Italia, lockdown telah dilakukan. Warga diminta untuk tetap berada di rumah dan tidak berpergian kecuali untuk urusan darurat. Ruang-ruang publik ditutup dan hanya toko-toko bahan pokok yang diperbolehkan buka. Christmas Market juga dilarang, namun Gereja diperbolehkan tetap buka selama tidak menggelar misa besar-besaran. Hal itu akan berlaku dari 21 Desember hingga 6 Januari 2021.

Sedangkan beberapa kota di Inggris akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar. Apalagi, baru-baru ini, Pemerintah Inggris mengidentifikasi adanya varian baru Covid-19 yang ditengarai menjadi biang peningkatan kasus akhir-akhir ini.

London termasuk kota yang akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar. Naik dari pembatasan sosial tingkat dua ke tingkat tiga, tempat hiburan akan ditutup, tempat makan hanya boleh melayani takeaway, dan tempat penginapan tidak boleh menerima tamu. Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak berpergian, bekerja dari rumah saja, kecuali situasi darurat mendesak mereka untuk keluar dari rumah.

Tempat-tempat olahraga, termasuk stadion, diperbolehkan untuk beroperasi. Namun, di tingkat tiga, event olahraga harus diselenggarakan tanpa penonton. Hingga berita ini ditulis, Inggris mencatatkan 1,8 juta kasus dan 64 ribu kematian akibat Covid-19. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply