Angka kepercayaan warga Papua Barat terhadap Covid-19 di atas nasional

Papua
Ketua satgas nasional, Doni Monardo, saat menyajikan data kesembuhan di Papua Barat secara virtual. (Jubi/Hans Arnold Kapisa)

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Manokwari, Jubi – Ketua satgas Covid-19 nasional, Doni Monardo, mengatakan Pemerintah bersama satgas Covid-19 di seluruh Indonesia butuh pelibatan semua pihak dalam mensosialisasikan kebenaran adanya bencana non alam pandemi Covid-19 bersama dampaknya terhadap kesehatan manusia.

Doni mengatakan, masih ada sekitar 17 persen warga Indonesia atau sebanyak 44,9 juta warga  yang beranggapan ‘kebal’ dan tak mungkin bisa terpapar Covid-19, sehingga bersikap abai terhadap protokol kesehatan.

Read More

“Ini fakta, dan pekerjaan rumah kita bersama. Hasil survei  Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 14 sampai 21 September 2020, sekitar 17 persen atau 44,9 juta warga Indonesia masih merasa tidak mungkin terpapar Covid-19,” ujar Doni dalam arahannya secara virtual di acara pembukaan rakerda bupati/walikota se Papua Barat, di Manokwari, Rabu (4/11/2020).

Jika dibanding dengan pola sosialisasi dan tingkat kepercayaan warga Papua Barat terhadap adanya Covid-19, kata Doni, Papua Barat berada pada posisi 21,75 persen dimana angka tersebut di atas angka nasional yaitu 17 persen.

“Semoga dengan Kolaborasi semua pihak, [termasuk] pelibatan media pers, diharapkan warga Papua Barat semakin sadar, bahwa Covid-19 bukan rekayasa, bukan konspirasi, tetapi nyata secara global,” ujarnya.

Secara virtual, Doni juga paparkan data kesembuhan dari Covid-19 secara umum, dimana Papua Barat berada pada posisi kesembuhan tertinggi saat ini dari 32 provinsi.

“Kesembuhan di Papua Barat sangat baik.  Informasi yang kami terima dari tim data, bahwa tinggal satu kabupaten saja di Papua Barat yang masih berstatus risiko tinggi, sementara kabupaten/kota lainnya berada pada posisi sedang dan rendah, bahkan masih ada kabupaten di Papua Barat yang tidak terdapat kasus positif,” katanya.

Dengan data itu, maka Gubernur Papua Barat, diharapkan memprioritaskan tiga daerah dengan resiko tinggi dan sedang yaitu kota Sorong, Manokwari dan kabupaten Sorong.

“Jika tiga daerah ini diberikan prioritas, maka angka kasus yang terjadi bisa ditekan lebih rendah lagi dan kita harap Papua Barat jadi bagian terdepan dalam penanganan kasus,” kata Doni.

Sementara, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengatakan sosialisasi dan penanggulangan dampak covid-19 Papua Barat masih terus dilakukan oleh tim satgas provinsi dan kabupaten/kota.

“Saya apresiasi kerja keras satgas dan tim medis yang terus bekerja selama masa pandemi, dalam melakukan deteksi kasus maupun perawatan dan kontrol terhadap warga yang diisolasi,” kata Mandacan.

Lewat Rakerda bupati/walikota yang digelar, sebut Mandacan, para kepala daerah khususnya daerah denga risiko tinggi, diharapkan lebih pro aktif dan koordinasi dengan tim satgas Covid maupun satgas pemulihan ekonomi, untuk menekan kenaikan kasus dan pastikan ekonomi daerah dipulihkan (normal). (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply