Papua No.1 News Portal | Jubi
Kaledonia Baru, Jubi – Pengadvokat pro kemerdekaan di Kaledonia Baru mengatakan suara untuk kedaulatan penuh akan dapat membuat negeri itu melangkah maju ke kancah internasional.
Referendum kemerdekaan Kaledonia dari Perancis selanjutnya akan diadakan pada 4 Oktober dan menentukan apakah Kaledonia Baru akan mendapatkan kekuasaan yang masih dipegang oleh Paris, seperti kontrol terhadap urusan luar negeri.
Pembicara pada webinar yang diselenggarakan oleh Australia Griffith University mengatakan Kanaki-Kaledonia Baru yang merdeka akan menetapkan kebijakan-kebijakan yang merefleksikan kepentingan ekonomi dan nasional mereka sendiri.
Presiden Perancis Emmanuel Macron menggambarkan Kaledonia Baru sebagai bagian dari pusat Indo-Pacific untuk memblokade pengaruh China di kawasan itu.
Sementara pasar ekspor untuk hasil pertambangan Kaledonia Baru yang saat ini terutama di Asia, dengan kemerdekaan akan memberi pilihan baru, demikian dikatakan anggota kongres Kaledonia Baru, Patricia Goa.
“Apa salahnya membangun kerjasama dengan Cina dan (pihak-pihak) lain?”
“Yang kami maksudkan adalah perbedaannya akan ada pada kami menjadi punya pilihan bagaimana kami mengelolanya, tingkat relasi yang kami kehendaki. Kami memilih untuk menjadi negara bebas, sebuah negara berdaulat. Itu saja bedanya. (RNZ Pacific)
Editor: Kristianto Galuwo