Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Beberapa orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nabire, menyatakan siap dan ingin mendapatkan vaksin sinovac perdana. Hal itu disampaikan dalam sosialisasi penyuntikan vaksin oleh tim covid-19 Kabupaten Nabire di ruang rapat bamus DPRD Nabire pada Kamis siang kemarin (14/1).
Salah seorang anggota dewan, Rohedi M Cahya, menyatakan bersedia mendapatkan vaksin perdana dan ingin dimasukkan dalam 10 orang pertama. Sebab dia ingin memberikan contoh kepada masyarakat.”Saya siap jadi contoh terima vaksin untuk masyarakat,” kata Rohedi.
Vaksin sinovac kata dia, telah mengelompokkan dua kelompok di masyarakat, yakni kelompok percaya dan yang tidak.
Menurutnya kelompok yang percaya adalah mereka yang selalu menanyakan kepada ahlinya, yakni tim covid-19, BPOM, MUI dan petugas yang mengerti.
Sementara kelompok yang tidak percaya adalah mereka yang hanya mendengar cerita orang, atau mendapatkan informasi hanya dari media sosial seperti Facebook, WhatsApp dan hanya mendapatkan cerita bukan dari ahlinya.
Sehingga ia menyarankan solusi kepada tim covid bahwa 10 orang penerima perdana di Nabire harus dibuatkan video guna sosialisasi dan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
“Jadi harus ada video ke masyarakat dari 10 orang itu. Ini untuk meyakinkan upaya pemerintah tidak main-main dalam memutuskan rantai penyebaran pandemi,” saran dia.
Anggota dewan lainnya, Musa Malisa, juga mengemukakan keinginan serupa. Hal ini menurutnya sebagai bentuk membangun kepercayaan kepada masyarakat.
Ia pun mempertanyakan kepada tim apakah dengan umurnya yang sudah lebih dari 59 Tahun bisa
mendapatkan vaksin. “Kami ini lembaga representasi rakyat, jadi harus memberikan contoh kepada rakyat. Untuk itu saya bersedia mendapatkan suntikan perdana” ujar Musa Malisa dalam tanya jawab acara tersebut.
Juru bicara tim covid-19, dokter Frans Sayori menjelaskan. Siapapun bisa mendapatkan vaksin asalkan berada dalam kurun umur 18-59 Tahun.
Selain itu, tentunya sebelum diberikan vaksin, terlebih dahulu diperiksa kesehatannya sesuai dengan prosedur pemberian vaksin. Yaitu, harus sehat dan memenuhi syarat untuk divaksin. Sebab sebelum diberikan vaksin, harus dipastikan bahwa penerima terbebas dari penyakit komorbid seperti diabetes (gula), jantung, hipertensi, paru-paru, ginjal atau atrau bagi orang yang memiliki riwayat penyakit TBC, HIV, serta sedang hamil dan menyusui.
“Terima kasih atas atensi bapak/ibu anggota dewan. Bisa saja, hanya harus memenuhi syarat kesehatan. intinya tim akan periksa dulu kesehatannya,” jelas dokter Sayori.
Pihaknya menargetkan 4000 orang di Nabire yang akan menerima vaksin gelombang pertama. Mereka terdiri dari tenaga kesehatan, anggota TNI Polri dan ASN. Namun belum bisa diperkirakan kapan pemberian vaksin akan dilakukan.(*)
Editor: Syam Terrajana