Anggaran penanggulangan pasien Covid-19 membengkak di Merauke

Papua
Ilustrasi biaya pengobatan - Pexels.com.
Papua No.1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi –  Kabupaten Boven Digoel, Mappi, dan Asmat diharapkan berkontribusi dalam pendanaan bagi Rumah Sakit Umum Daerah Merauke yang merupakan rujukan utama dalam penanggulangan pandemi covid-19 di Region Papua Selatan. Harapan itu diutarakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Merauke Benjamin Latumahina.

“Subsidi seperti ini tidak diatur oleh Kementerian Keuangan. Jadi, bergantung terhadap (kebijakan) DPRD dengan pemerintah daerah setempat,” kata Benjamin, Jumat (5/6/2020).

Read More

Walaupun demikian, menurutnya, pemerintah daerah di tiga kabupaten tersebut bisa saja mengalokasikan bantuan berupa hibah atau sumber-sumber lain yang sah kepada RSUD Merauke. “Kami berharap mereka bisa merealisasikan (mengalokasikan) dana tersebut karena  RSUD Merauke juga banyak merawat pasien dari Boven Digoel.”

Benjamin mengungkapkan Pemerintah dan DPRD Kabupaten Merauke telah menganggarkan Rp46 miliar untuk menangani pasien Covid-19. Pengalokasian itu diasumsikan untuk kebutuhan hingga Agustus.

Namun, penggunaan dana tersebut membengkak akibat lonjakan pasien. Hingga saat ini, total dana yang digunakan diperkirakan telah mencapai Rp50 miliar. DPRD juga akan meminta Pemerintah Kabupaten Merauke mengevaluasi penggunaan dana untuk belanja alat kesehatan dan penanggulangan medis bagi pasien covid-19 tersebut.

“Pasien Covid-19 dari Merauke sudah (mulai) berkurang. Yang lebih banyak dirawat sekarang ialah pasien dari Boven Digoel. Karena itu, perlu ada kontribusi (bantuan pendanaan dari Boven Digoel) untuk RSUD Merauke,” lanjut Benjamin.

Harapan adanya skema pendanaan bersama juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Merauke Dominikus Ulukyanan. Kontribusi itu terutama diharapkan dari Boven Digoel. “Dibutuhkan koordinasi dan kerja sama dalam bentuk dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.” (*)

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply