Anggaran cuma Rp30 miliar, KONI Papua Barat tetap target emas di sejumlah cabor

Ketua Umum KONI Papua Barat, Dominggus Mandacan bersama ketua Pengprov Pertina Papua Barat, Clinton Tallo. (Jubi/Hans Arnold Kapisa)
Ketua Umum KONI Papua Barat, Dominggus Mandacan bersama ketua Pengprov Pertina Papua Barat, Clinton Tallo. (Jubi/Hans Arnold Kapisa)

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Manokwari, Jubi – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Barat optimis menjadikan PON XX Papua sebagai ajang perbaikan prestasi torehan emas dari PON sebelumnya.

Read More

Meski anggaran minim, namun hal itu diharapkan tidak mengurangi semangat dan kegigihan atlet dari cabor-cabor potensial untuk mendulang emas bagi Papua Barat.

Ketua Umum KONI Papua Barat, Dominggus Mandacan mengatakan, Pemerintah Papua Barat sementara sedang memproses hibah sebesar Rp30 miliar untuk KONI Papua Barat.

Anggaran tersebut diakui jauh dari estimasi anggaran persiapan PON XX yang dibutuhkan yaitu Rp300 miliar. Namun Mandacan tetap optimis dan berharap bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh cabang olahraga (cabor) unggulan KONI Papua Barat yang punya potensi menoreh emas bagi provinsi itu.

“Memang anggarannya jauh dari estimasi anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp300 miliar. Makanya tidak semua cabor akan diturunkan dalam PON XX tapi hanya cabor-cabor potensial saja,” ujar Mandacan kepada awak media belum lama ini.

Untuk penambahan anggaran KONI Papua Barat, kata Mandacan,  akan dilihat pada kebutuhan selama proses pemusatan latihan dan pra PON.  Jika sangat dibutuhkankan, maka penambahan anggaran bisa diusulkan lagi melalui APBD-Perubahan.

Disentil soal cabor unggulan yang sementara dipersiapkan oleh KONI Papua Barat, Mandacan menyebut Balap Motor, Tinju, Atletik, Angkat berat, Softball, Tennis lapangan dan beberapa cabor lain menjadi prioritas.

“Tidak  semua cabor kita turunkan. Tapi kita  utamakan cabor-cabor potensial prestasi yang kita fokus.  Pemusatan latihan juga disesuaikan dengan anggaran yang ada.  Yang seharusnya setahun diperpendek menjadi tiga bulan saja. Bahkan atlet juga belum melakukan tanda tangan kontrak dengan KONI Papua Barat karena memang dana hibah Rp30 miliar juga masih dalam proses dan belum cair ke KONI,” ujar Mandacan.

Terpisah, Clinton Tallo, ketua pengprov Pertina Papua Barat yang baru dilantik Jumat pekan lalu, mengaku segera memanfaatkan waktu yang ada untuk perbaikan organisasi Pengprov pertina secara internal lebih dulu, sambil melakukan penjaringan atlet Tinju ke daerah-daerah di Papua Barat.

“Kami baru dilantik pekan lalu oleh ketua Umum Pertina pusat, dan kami dahulukan perbaikan organisasi secara internal baru mulai jaring atlet. Kami optimis, Pertina Papua Barat bisa  tampil gemilang di PON XX,” ujarnya. (*)

 

Editor : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply