Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Kepala Distrik Sota, Yuliastri Karim, mengungkapkan tak jauh dari tugu perbatasan RI-PNG, terdapat beberapa tempat dibangun masyarakat PNG untuk berjualan. Namun pasar yang dibangun beberapa bulan lalu itu belum terlalu ramai pengunjung.
“Memang ada beberapa tempat dibangun warga PNG untuk dijadikan pasar. Tetapi masih sepi dan lebih banyak yang datang belanja adalah orang Indonesia,” kata Yuliastri kepada wartawan, Kamis (25/7/2019).
Dikatakan, barang kebutuhan yang dijual di pasar tersebut antara lain semangka, umbi-umbian, serta sejumlah souvenir. Jumlah warga juga sedikit berjualan di lokasi tersebut.
Ditanya apakah mereka tinggal di situ, Yuliastri mengaku tidak menentu. Kadang mereka tidur, tetapi kadang juga pulang ke kampung terdekatnya sambil mengambil sejumlah barang kebutuhan dari sana.
Selama ini, menurutnya, banyak warga PNG datang berbelanja sejumlah kebutuhan pokok di pasar Sota. Dalam sehari, kurang lebih 20 orang. Mereka membeli beras, minyak goreng, dan lain-lain.
“Dari sana juga mereka membawa hasil alamnya untuk dijual. Setelah mendapatkan uang, mereka membeli sejumlah kebutuhan pokok untuk dibawa pulang ke negara asalnya,” kata dia.
Dijelaskan, ketika mereka memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), harus membawa pas pelintas batas dan menunjukkannya kepada petugas di perbatasan.
Kapolsek Sota, Iptu Ma’aruf, membenarkan kalau setiap hari orang PNG datang berbelanja di Sota. Kadang menggunakan sepeda, tetapi ada pula dengan berjalan kaki.
“Memang sudah menjadi tugas dan tanggungjawab aparat keamanan melakukan pemeriksaan terhadap warga PNG yang memasuki wilayah Indonesia,” ungkapnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari