Aktivitas belajar di Kabupaten Sorong lumpuh

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1

Sorong, Jubi – Aktivitas belajar mengajar di SD Yayasan Persekolahan Kristen (YPK) Imanuel, Kampung Batu Lubang, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat dikabarkan lumpuh total.

Pegiat pendidikan Kabupaten Sorong Robertus Nauw meminta kepala Dinas Pendidikan Sorong segera menyelesaikan masalah ini.

Menurut dia masalah ini sudah terjadi hampir dua minggu terakhir. Akibat tak ada kegiatan belajar mengajar orangtua murid pun membawa anak-anaknya ke dusun untuk berkebun.

Ia berpendapat pemerintah justru ikut memperkeruh suasana. Satu sekolah di Kampung Batu Lubang bahkan memiliki dua kepala sekolah.

“Persoalannya dinas asal main keluarkan surat penunjukan kepala sekolah seenaknya tanpa melihat dulu kondisi pendidikan di kampung,” katanya kepada Jubi di Sorong, Selasa (20/9/2016).

Menurut dia sejauh ini pendidikan di Batu Lubang berjalan lancar. Namun kedatangan kepala sekolah baru yang bermodal nota penunjukan malah membuat kondisi semakin tidak jelas.

“Kami sayangkan pihak dinas tidak pernah hadir dalam memediasi masalah ini. Apalagi memberi keterangan atas kesemrawutan administrasi. Minimal ada kejelasan dari pemerintah mengingat saling klaim seperti ini hanya memperkeruh suasana,” katanya.

Sekretaris LSM Barapen Rahman Kabes juga menanggapi kondisi tersebut. Kabes pun mendesak agar pemerintah setempat tegas dalam menangani masalah ini.

“Ini bukan kasus yang pertama, tetapi yang kesekian kalinya disoroti,” kata Kabes. (*)

Related posts

Leave a Reply

Aktivitas Belajar di Kabupaten Sorong Lumpuh

Para murid dan guru SD Yayasan Persekolahan Kristen (YPK) Imanuel, Kampung Batu Lubang, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong - Jubi/Niko
Para murid dan guru SD Yayasan Persekolahan Kristen (YPK) Imanuel, Kampung Batu Lubang, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong – Jubi/Niko
Sorong, Jubi – Aktivitas belajar mengajar di SD Yayasan Persekolahan Kristen (YPK) Imanuel, Kampung Batu Lubang, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat dikabarkan lumpuh total.

Pegiat pendidikan Kabupaten Sorong Robertus Nauw meminta kepala Dinas Pendidikan Sorong segera menyelesaikan masalah ini.

Menurut dia masalah ini sudah terjadi hampir dua minggu terakhir. Akibat tak ada kegiatan belajar mengajar orangtua murid pun membawa anak-anaknya ke dusun untuk berkebun.

Ia berpendapat pemerintah justru ikut memperkeruh suasana. Satu sekolah di Kampung Batu Lubang bahkan memiliki dua kepala sekolah.

“Persoalannya dinas asal main keluarkan surat penunjukan kepala sekolah seenaknya tanpa melihat dulu kondisi pendidikan di kampung,” katanya kepada Jubi di Sorong, Selasa (20/9/2016).

Menurut dia sejauh ini pendidikan di Batu Lubang berjalan lancar. Namun kedatangan kepala sekolah baru yang bermodal nota penunjukan malah membuat kondisi semakin tidak jelas.

“Kami sayangkan pihak dinas tidak pernah hadir dalam memediasi masalah ini. Apalagi memberi keterangan atas kesemrawutan administrasi. Minimal ada kejelasan dari pemerintah mengingat saling klaim seperti ini hanya memperkeruh suasana,” katanya.

Sekretaris LSM Barapen Rahman Kabes juga menanggapi kondisi tersebut. Kabes pun mendesak agar pemerintah setempat tegas dalam menangani masalah ini.

“Ini bukan kasus yang pertama, tetapi yang kesekian kalinya disoroti,” kata Kabes. (*)

Related posts

Leave a Reply