Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Sebanyak empat pengunjuk rasa melawan penunjukan rektor Universitas Bogazici, Istanbul, Turki, ditahan oleh jaksa penuntut pada Minggu, (7/2/2021). Tercatat aksi protes terhadap penunjukan rektor Universitas Bogazici, oleh Presiden Turki Tayyip Erdogan. Demonstran telah menggelar aksi protes terhadap salah satu lembaga pendidikan paling favorit di Turki itu pada Januari 2021 lalu.
Ketika itu, Erdogan memilih Melih Bulu untuk duduk di kursi rektor Universitas Bogazici. Langkah Erdogan itu dinilai mahasiswa dan fakultas sebagai kebijakan tidak demokrastis.
Jaksa penuntut dalam putusannya mengatakan empat orang yang dijebloskan ke penjara ini akan menjalani persidangan terkait unjuk rasa di distrik Kadikoy, Istanbul, Turki. Tuntutan yang dijatuhkan pada mereka bermacam-macam, diantaranya merusak fasilitas umum dan propaganda terorisme. Dari total empat orang yang ditahan secara resmi itu, dua orang diantaranya berstatus tahanan rumah.
Baca juga : Turki vonis pria ini seribu tahun penjara, tudingan spionase hingga pelecehan seksual
Lagi, ratusan personil militer Turki ditangkap dengan tuduhan kudeta Erdogan
Turki kembali hukum ratusan orang terlibat kudeta 2016
Protes yang dilakukan mahasiswa dan fakultas dari Universitas Bogazici diikuti oleh ratusan orang sebagai bentuk dukungan, yang berkumpul di Kodikoy pada pekan ini. Otoritas menahan sekitar 165 orang dari dua hari unjuk rasa, yang sebagian besar sudah dibebaskan. Dua orang diantaranya dijebloskan ke penjara sambil menunggu sidang.
Sebelum unjuk rasa terjadi, Erdogan mendirikan dua fakultas baru di Universitas Bogazici melalui sebuah dekrit. Langkah orang nomor satu di Turki tersebut dikritik dengan menyebut tindakan itu untuk meningkatkan pengaruh Ankara.
Kepala Partai Demokrasi dan Kemajuan (DEVA), yang mantan sekutu Erdogan, Ali Babacan, mengatakan penunjukan rektor oleh Erdogan itu bisa mengarah pada penunjukan sejumlah orang dekat dengan Erdogan.
Akademisi baru akan dengan mudah dikerahkan ke Universitas Bogazici dan orang-orang dengan profil yang mirip akan ditempatkan ke kampus itu. (*)
Editor : Edi Faisol