Akibat pandemi, sebagian keluarga di Fiji hidup dari biskuit

Di tengah-tengah pembatasan wilayah terkait Covid-19, petugas keamanan memeriksa mobil di sepanjang jalan di Suva pada 26 April 2021. - AFP

Papua No.1 News Portal | Jubi

Suva, Jubi – Keluarga-keluarga yang rentan di Fiji sekarang bertahan hidup hanya dengan sekaleng ikan atau sebungkus biskuit sehari akibat pandemi terus memburuk.

Berbagai badan amal di negara itu telah berupaya keras untuk menyalurkan kebutuhan masyarakat yang mendesak, yaitu makanan, dan kebutuhan lainnya seperti susu formula untuk bayi, masker, dan obat-obatan.

Read More

Di pemukiman liar di Distrik Nasinu di pinggiran kota Suva, banyak orang hanya bisa hidup dari hari ke hari pada hari-hari yang menguntungkan. Sekarang semua keadaan semakin kritis karena banyak orang yang telah diberhentikan selama karantina wilayah yang berkepanjangan, menurut Usaia Moli, presiden dari Council of Social Services, sebuah badan amal nasional Fiji.

“Kami mengunjungi dua keluarga minggu lalu. Ada satu keluarga yang terdiri dari enam orang dan mereka berbagi satu bungkus biskuit setiap hari, dan salah satu keluarga yang kami kunjungi kemarin hanya punya sekaleng ikan untuk keluarga dengan tujuh orang.”

Moli dan badan amalnya bekerja dengan lebih dari 20 komunitas orang-orang yang rentan, ini termasuk mereka yang memiliki anak bayi, cacat, dan kebutuhan khusus lainnya. Ia menerangkan bahwa meski pemerintah Fiji juga berupaya, tetapi banyak orang tidak dapat dijangkau dan mereka diam-diam menderita.

“Mereka tidak memiliki data yang tepat untuk bisa membagikan bantuan sembako kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya.”

Badan amal itu telah mengembangkan indeks yang disebut vulnerability index, dan masih terus bekerja untuk menyusun data, katanya.

Itu telah membantu lebih dari 3.000 keluarga selama pembatasan di Nasinu. (RNZ Pacific)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply