Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pedagang di Pasar Induk Regional Youtefa akan dipindahkan ke Pasar yang baru Agustus tahun ini. Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L. N. Awi mengatakan, di pasar yang baru sejumlah blok telah siap ditempati.
“Pasar Youtefa yang baru dibangun di jalan Kantor Otonom Kotaraja itu ada beberapa blok pasar yang sudah siap, yaitu blok Pasar Mama-mama Papua, blok Pasar Ikan dan Daging, dan blok Buah,” kata Robert L. N. Awi di Jayapura, Minggu (24/2/19).
Dikatakan Awi, saat ini proses pembangunan tengah dirampungkan. Sejumlah sarana prasarana pendukung lain sedang disiapkan seperti pos karcis, pos keamanan, lantai pasar ikan dan daging yang belum di keramik, drainase keliling pasar, tempat parkir dan pagar.
“Tahun ini kami kasi tuntas semua, beberapa pekerjaan sudah mulai dilakukan. Yang akan dibangun juga itu blok pasar sayur dengan anggaran Rp6 miliar. Untuk blok pasar buah dan sayur itu akan dimanfaatkan pedagang dari Koya dan Arso,” jelasnya.
Untuk pasar lama, Awi mengatakan tempat tersebut masih akan digunakan oleh pedagang sembako dan pakaian. Ini mengingat terbatasnya kios yang ada di pasar baru.
“Pasar Youtefa yang baru sementara akan ditempati pedagang mama-mama Papua ada 300 orang, mama-mama Arso dan Koya ada 500 orang. Pasar yang baru luasnya ada lima hektar (pasar dan tempat parkir) dengan anggaran Rp21 miliar untuk bangunan pasar saja,” ungkapnya.
Seorang penjual pinang, Agustina Yaboisembut mengaku senang adanya pemindahan pedagang di Pasar Youtefa yang baru. Ia berharap di pasar baru nanti, pedagang tak lagi kebanjiran saat hujan.
“Saya sangat berharap secepatnya pindah karena dengan adanya pasar yang baru ini pastinya aman dan nyaman, bersih dan tertata dengan rapi,” ujarnya.
Sementara itu Pedagang beras di Pasar Induk Regional Youtefa, Imran berharap Pemerintah setempat juga memperhatikan kondisi pasar lama. Ia meminta agar pemerintah segera merenovasi pasar lama karena kerap terendam banjir saat hujan. Kondisi ini diakuinya mempengaruhi minat pembeli datang ke pasar.
“Harus data semua pedagang kios agar tidak ada pedagang baru. Harus diutamakan pedagang lama. Pasar yang baru tentunya rapi, aman dan nyaman sehingga meningkatkan kunjungan warga yang datang berbelanja,” jelasnya. (*)
Editor : Edho Sinaga