Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI di Papua menjadi yang keempat bagi Agus Fitriadi. Petenis kursi roda ini akan menjadi salah satu andalan tuan rumah dalam hajatan olahraga akbar atlet disabilitas Indonesia itu.
Agus didatangkan oleh National Paralympic Committee (NPC) Papua bersama dengan rekan-rekannya sesama atlet tenis kursi roda nasional.
Sejumlah kejuaraan sudah ia ikuti dan beberapa prestasi ia ukir di level nasional hingga internasional
“Saya sudah empat kali ikut Peparnas. Saya juga beberapa kali dipanggil memperkuat timnas, mulai dari tahun 2005, 2008, 2009, 2014, 2018. Tahun 2005 saya mendapatkan 2 medali perunggu, 2008 juga 2 medali perunggu, dan 2009 dapat 2 perunggu 1 perak,” ujar Agus kepada Jubi, Rabu (1/9/21).
Kejuaraan internasional yang pernah diikuti oleh penggemar Roger Federrer dan Rafael Nadal itu juga cukup banyak, di antaranya Malaysia Open, Thailand Open, Taiwan Open, dan Turki Open.
“Saya dapat juara 1 second draw di Taiwan Open dan di Turki Open saya sebagai semifinalis,” jelasnya.
Tak hanya itu, Agus juga merupakan salah satu petenis kursi roda Indonesia yang pernah menembus peringkat 120 dunia.
“Salah satu prestasi terbaik saya yakni saya bisa mencapai peringkat 120 dunia,” ungkapnya.
Sebelum bergabung dengan kontingen Papua, Agus juga pernah memperkuat tiga kontingen berbeda di ajang Peparnas XVI. Di antaranya, DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Riau.
Saat ini, Agus bersama rekan-rekannya tengah mematangkan persiapan di Kota Jayapura usai menjalani pemusatan latihan (TC) di Kelapa Gading, Jakarta.
“Sebagai atlet saya tidak munafik, karena bergabung ke Papua lebih menjanjikan. Selama menjadi atlet saya lebih banyak sukanya. Saat ini persiapan kami boleh dibilang sudah cukup siap,” kata Agus.
Di ajang Peparnas XVI nanti, Agus mematok target pribadi. Dia ingin menembus babak final, meskipun dia menyadari bahwa ada Provinsi Jawa Barat yang akan menjadi lawan terberat.
“Saya ingin menembus final di Peparnas nanti. Lawan terberat ada provinsi Jawa Barat,” pungkasnya.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Papua, H. Jaya Kusuma mengatakan untuk cabor tenis lapangan kursi roda, NPC Papua mendatangkan atlet dan pelatih nasional. Hal tersebut dilakukan mengingat pembinaan cabor tersebut belum maksimal karena sulitnya mencari atlet.
“Tenis kursi roda ada 9 atau 10 orang atlet, didominasi atlet nasional, karena pembinaannya susah, jadi pencarian atlet sulit kita mendapatkan atlet,” tutupnya. (*)
Editor: Edho Sinaga