Agresi Rusia ke Ukraina, Inggris siapkan bantuan militer dan ekonomi

Inggris Papua
Ilustrasi, pixabay.com

 

Papua No.1 News Portal | Jubi

Read More

London, Jubi – Inggris sedang menyiapkan paket dukungan militer dan bantuan ekonomi untuk Ukraina yang sedang menghadapi peningkatan ancaman invasi Rusia. Perdana Menteri Boris Johnson akan melakukan perjalanan ke Eropa akhir pekan ini untuk membangun dukungan guna mengakhiri kebuntuan dengan Rusia.

Meski tak merinci ke mana Johnson akan berkunjung, namun kantornya mengatakan dia ingin lebih terlibat dengan negara-negara Nordik dan Baltik. “Krisis di perbatasan Ukraina telah mencapai titik kritis. Semua informasi yang kami miliki menunjukkan bahwa Rusia dapat merencanakan invasi ke Ukraina setiap saat,” kata seorang juru bicara pemerintah Inggris, dikutip Antara dari Reuters Minggu, (13/2/2022).

Baca juga : Inggris siapkan 1.000 tentara ke Ukraina sejumlah pemimpin dunia jalin diplomasi
Rusia dicurigai bentuk pemerintah boneka di Ukraina ini sikap Inggris
Kemungkinan seranganrusia, AS dan sejumlah negara minta warganya tinggalkan Ukraina

Menurut pernyataan itu, Johnson sedang bekerja dengan sekutunya menyangkut paket dukungan untuk Ukraina, yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Inggris telah memasok senjata-senjata anti tank dan melatih personel ke Ukraina meskipun para pasukan itu diperintahkan untuk pergi pada akhir pekan.

“Masih ada peluang untuk meredakan ketegangan dan diplomasi, dan perdana menteri akan terus bekerja tanpa lelah bersama sekutu-sekutu kami untuk membuat Rusia mundur,” kata juru bicara itu leboh lanjut.

Tercatat Amerika Serikat dan Inggris telah mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan memerintahkan invasi sebelum Olimpiade Musim Dingin berakhir pada 20 Februari. Jika terjadi, serangan itu akan menjadi krisis keamanan terbesar bagi Eropa dalam beberapa dekade terakhir ini.

Sedangkan Rusia, yang menempatkan lebih dari 100 ribu  tentara di perbatasan Ukraina, telah membantah tuduhan bahwa mereka mungkin berencana untuk menyerang.

Sebaliknya, Rusia menuduh negara-negara Barat menyebarkan kebohongan untuk mengalihkan perhatian dari tindakan agresif mereka sendiri. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply