Agnes Jowei sumbang emas pertama Papua di para renang Peparnas XVI

Papua-Agnes Jowei
Atlet NPC Papua penyumbang medali emas perdana di cabor para renang Peparnas XVI, Agnes Jowei - Jubi/Sudjarwo Husain

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kontingen National Paralympic Committe (NPC) Papua merebut medali emas pertama dari atlet putrinya, Agnes M Jowei, di nomor 100 meter gaya bebas kelas S9 dalam perlombaan hari pertama babang olahraga (cabor) renang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI yang berlangsung di venue Akuatik Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (8/10/21).

Agnes mencatatkan waktu tercepat dengan 1:18.32 detik. Unggul atas Norlatifah dari Kalimantan Selatan dengan catatan waktu 1:24.57 detik dan tempat ketiga Fitriah dari Kalimantan Selatan dengan waktu 1:27.93 detik.

Read More

Medali emas yang diraih oleh Agnes itu sudah sesuai ekpektasi NPC Papua, di mana Agnes masuk dalam daftar unggulan medali emas.

“Ini emas pertama saya. Saya bersyukur dan mempersembahkan medali emas ini untuk almarhum Mama saya,” kata Agnes kepada awak media Jubi.

Agnes akan tampil di dua nomor lainnya yakni 50 meter gaya dada dan 50 meter gaya bebas. Agnes kembali menargetkan medali emas di dua nomor tersebut.

Sebelumnya, Agnes juga berhasil meraih dua medali emas dan satu perak pada Peparnas XV di Jawa Barat tahun 2016 silam.

“Saya di Peparnas Jawa Barat lalu saya datang dua emas dan satu perak,” ujarnya.

Baca juga: Dapiel Payage, spesialis medali emas dan rekor Peparnas XVI

Sang pelatih, Johan Karubaba, juga memang menargetkan Agnes bisa meraih tiga medali emas, berdasarkan pencapaianya di Peparnas Jawa Barat dan Pepapernas.

“Dia memang kita targetkan tiga emas di Peparnas ini. Karena dia punya prestasi,” kata Johan.

Berikut hasil empat besar perlombaan final para renang nomor 100 meter bebas Putri S9:

  1. Agnes M Yowei (Papua): 1:18.32 detik
  2. Norlatifah (Kalimantan Selatan) 1:24.57 detik
  3. Fitriah (Kalimantan Selatan) 1:27.93 detik
  4. Eirene Yosepine Ritonga (Riau) 1:51.77 detik. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply