Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi- Nama Boaz T Solossa selalu identik dengan tim berjuluk Mutiara Hitam, Persipura. Sejak pertama kali direkrut pada 2005 bersama Persipura langsung jadi juara Liga Indonesia musim 2005-2006. Bahkan rekan seangkatannya di Pekan Olahraga Nasional (2004) berpindah klub, Boaz, Ricardo dan Ian Kabes sampai sekarang masih bersetia di barisan pasukan Mutiara Hitam.
“Saat masih usia 16 tahun Boaz Solossa sudah jadi kapten tim PON Papua 2004,”kata Ferdinando Fairyo mantan asisten pelatih PON Papua 2004 kepada Jubi.co.id belum lama ini di Jayapura.
Nando Fairyo juga menambahkan selain Boaz, bek tengah Persipura Ricardo Salampessy pernah hampir ditolak masuk pemain PON Papua 2004. “Waktu itu dorang hampir tolak dia bergabung tetapi saya melihat Ricardo punya kemampuan bermain di lini belakang,”katanya.
Menurut Fairyo kapten Persipura, Boaz T Solossa itu punya naluri gol tinggi, akurasi umpan sangat baik, tembakan kaki kirinya sangat kuat dan teknik dribbling di atas rata-rata. Bersama tim PON Papua 2004 menjadi top skor dengan sebanyak 10 gol
Mantan pelatih Persipura Rahmad Darmawan, menilai Boaz adalah salah satu striker terbaik di tanah air. “Salah satu kelebihan Boaz adalah memiliki kemampuan memanfaatkan peluang sekecil apapun saat berada di depan gawang, selain kecepatan berlari,” kata Rahmad yang pernah menangani Persipura musim 2005/2006 ini sebagaimana dilansir tempo.co.id
Asian Football Confederation (AFC) dalam laman resminya menyebut kapten timnas dan Persipura itu sebagai, The One Club Icon. Agaknya pemain kelahiran Sorong, 16 Maret 1986 itu termasuk pesepak bola yang setia pada satu klub: Persipura.
Laman resmi AFC menyebutkan bahwa putra favorit Persipura Jayapura, Boaz Solossa telah menghabiskan seluruh karirnya bersama tim berjuluk Mutiara Hitam dengan koleksi lebih dari 200 gol. Ia sejauh ini sejauh ini merupakan pencetak gol terbanyak pada klub berjuluk Mutiara Hitam sepanjang masa.
Boaz telah mencetak gol untuk klub Persipura sejak 2004, dengan periode tersuksesnya terjadi antara 2008 dan 2013 ketika Persipura memenangkan tiga gelar papan atas. Ia meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak pada setiap kesempatan.
Prestasi individu Boaz T Solossa bersama Persipura adalah menjadi pencetak gol terbanyak Indonesia Super League (ISL) 2008-2009 sebanyak 28 gol. Musim ini Persipura memiliki trisula maut Boaz T Solossa, Ernest Jeremiah dan Beto Gonzalvez. Hampir sebagian besar gol dari Persipura diborong tiga pemain ini. Selanjutnya pada musim ISL 2010/2011 mencetak sebanyak 22 gol dan pada ISL 2013 mengoleksi 25 gol.
Selain mencetak Boaz T Solossa juga mendapat predikat pemain terbaik musim ISL 2009/2010; ISL musim 2010/2011 dan ISL musim 2012/2013. Juga terpilih sebagai pemain terbaik pada Indonesia Soccer Championship A 2016. Prestasi lain bersama Persipura sebagai pencetak gol terbanyak selama bermain di AFC sampai masuk babak semifinal sudah mencetak 16 gol. Memang selama kompetisi di Indonesia stagnan Boaz T Solossa pada 2016 pernah menjadi pemain pinjaman di Liga Timor Leste klub Cersae. Sedangkan klub di Indonesia sebagai pemain pinjaman di Borneo FC pada 2018.
Dikutitp dari Wikipedia.org, Boaz T Solossa, pada 2011 pernah menerima tawaran untuk bermain di klub Belanda VVV-Venlo, tetapi dia menolak tawaran itu dan tetap bersama Persipura di Jayapura.
Pada 2017 ia terpilih sebagai pesepakbola Indonesia pertama yang masuk daftar 50 pesepakbola terbaik Asia oleh majalah FourFourtwo.(*)
Editor: Syam Terrajana