Papua No.1 News Portal | Jubi
Sugapa, Jubi – Dengan diselenggarakannya acara pentahbisan tiga Imam Katolik di Paroki Misael Bilogai, Dekenat Moni Puncak, Keuskupan Timika pada Selasa (12/10/2021) oleh Uskup Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius Subiyanto Bunjamin, OSC, diharapkan bisa meningkatkan iman umat setempat dan memulihkan kondisi wilayah Intan Jaya, yang selama ini mengalami konflik berkepanjangan sejak awal 2019 lalu.
“Perayaan misa atas pentahbisan tiga Pastor di Bilogai, ibu kota Kabupaten Intan Jaya ini justru meningkatkan iman umat dan pemulihan wilayah Intan Jaya. Karena itu, kami sampaikan terima kasih banyak kepada Bapak Uskup Bandung, Bapak Administrator Diosesan Keuskupan Timika atas kesediaan waktu untuk melaksanakan pesta iman di Tanah Intan Jaya ini,” kata Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni saat diwawancarai wartawan Jubi usai pentahbisan.
Menurut dia, pemerintah setempat bersama pihak Gereja merupakan mitra yang bekerja untuk manusia dan daerah. Maka, dengan adanya kehadiran para Imam Katolik ini, diharapkan bisa memberikan peneguhan iman kepada semua umat (masyarakat), sehingga ke depan tidak ada lagi kejadian yang meresahkan warga sipil.
“[Kondisi] yang mencekam, yang [merasa] ketakutan, saya harap tidak terjadi lagi di wilayah kita. Maka, saya minta semua pejabat daerah dan masyarakat bisa kembali beraktivitas. Sekali lagi terima kasih banyak kepada pihak Keuskupan Timika dan Bapak Uskup Bandung,” kata Tabuni.
Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pater Marthen Ekowaibii Kuayo, Pr, menegaskan pihaknya sengaja melaksanakan pentahbisan tiga Pastor di Paroki Misael Bilogai, agar situasi yang kurang kondusif di Intan Jaya bisa segera dipulihkan kembali.
“Pentahbisan Imam di Bilogai ini, atas desakan dari umat Katolik di Kabupaten Intan Jaya pada Oktober 2020 di Nabire. Maka kami [pihak Keuskupan Timika] putuskan agar melaksanakan tahbisan di Bilogai, sekaligus untuk meredam situasi yang kurang kondusif ini, agar menjadi tenang dan nyaman,” kata Kuayo.
Ia menambahkan, pascapelaksanaan kegiatan tersebut, diharapkan situasi bisa berjalan seperti semula. “Bahwa masyarakat bisa beraktivitas lagi, bisa berkebun, beternak, dan bisa berburu lagi,” ujarnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo