Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Nabire, Jubi – Modal adalah satu hal yang sangat penting dalam dunia usaha. Selain modal, strategi guna menarik pelanggan adalah jurus yang harus dimiliki, khususnya para pedagang makanan.
Usaha warung makan, selain membutuhkan tempat strategis, pelayanan bagus, dan masakan enak, juga nama unik yang membuat penasaran dan mengundang pelanggan datang mencoba.
Joko, seorang guru yang memiliki usaha warung makan di jalan Sam Ratulagi Nabire yang diberi nama ‘Bebek Jokowi’. Selain tempatnya yang strategis di tengah kota dan cita rasa menu yang sesuai lidah masyarakat setempat, warung ini laris dikunjungi pelanggan tiap harinya karena namanya yang unik.
Dikisahkan, pemberian nama warung ini terinspirasi ketika di sekolah murid-muridnya memanggilnya Jokowi. Saat itu, Presiden Joko Widodo yang biasa dipangggil Jokowi, masih menjadi Wali Kota Solo.
“Karena nama saya Joko Susilo, akhirnya di sekolah dipanggil Jokowi. Karena namanya itu lagi ngetrend, usaha warung makan ini saya beri nama Bebek Jokowi,” kata Joko, saat ditemui Jubi, di warungnya, Sabtu (20/1/2018).
Usaha warung makan ini, kata Joko, berdiri sejak kurang lebih empat tahun lalu. Mungkin karena ada nama Jokowi yang membuat pelanggannya banyak.
“Nama sangat berpengaruh. Selain kita tetap mengutamakan pelayanan dan rasa dari menu itu sendiri,” katanya.
Joko menjelaskan di warungnya dia menyediakan menu andalan bebek bakar dan bebek goreng, selain ada beberapa menu lainnya.
“Saya memakai motto ‘Pedasnya Juara’. Bagi yang hobby pedas, silakan mampir ke warung saya. Harganya sesuai rasanya. Satu porsi bebek Rp 43 ribu,” tuturnya setengah berpromosi.
Kata Joko, pengunjung di warungnya cukup ramai. Setiap hari dia mendapatkan pemasukan cukup lumayan.
“Kami buka dari pukul 08.00 hingga 22.00. Pemasukan per hari bisa sampai Rp 3 juta,” katanya.
Dalam mengelola usaha ini, Joko mempekerjakan enam orang karyawan dengan gaji berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 2,5 juta per bulan.
Seorang pelanggan warung ‘Bebek Jokowi’, Herlina, mengatakan awalnya mendengar kabar warung ini dari temannya. Kemudian dia mendatangi untuk mencoba menunya.
“Nama warungnya unik. Pertama dengar dari teman. Saya suka pedasnya. Dalam sebulan saya bisa datang dua sampai tiga kali. Kalau harga ya masih murah, terjangkaulah,” katanya. (*)
