Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Masih ada siswa siswi baik tingkat SMP maupun SMA yang baru hadir ke sekolah pada saat ujian akhir semester yang dilaksanakan mulai Senin (18/11/2019).
Dari pantauan di dua sekolah yaitu di SMA YPPK Santo Thomas Wamena dan SMP Negeri Wamena, kehadiran siswa masih belum terlalu banyak, sejak kejadian 23 September 2019 hingga sebelum ujian,
Seperti di SMA YPPK Santo Thomas Wamena, dari total 624 siswa kelas X, XI dan XII, yang hadir ikut ujian 505 orang dan masih ada 119 siswa yang belum hadir mengikuti ujian.
“Kalau dihitung sudah ada sekitar 75-80 persen yang hadir. Memang pada saat ujian ini ada siswa yang baru saja kembali bersekolah, kata wakil kepala SMA YPPK Santo Thomas Wamena bidang kesiswaan, “Aloysius Joutimu disela-sela ujian.
Dari jumlah siswa yang belum hadir, kata dia, ada yang berstatus sebagai siswa titipan di sekolah di luar Wamena seperti di Jayapura, Toraja, Makassar hingga di pulau Jawa.
“Ada pula yang hingga kini belum ada kejelasan sama sekali sehingga belum kembali bersekolah, penyebabnya kenapa kami pun tidak mengetahuinya tetapi ada yang bilang masih ketakutan, ada juga berpikir karena belum belajar sehingga belum datang ke sekolah,” kata dia.
Pelaksana harian kepala sekolah SMA YPPK Santo Thomas, Aneke Sem menambahkan, bagi siswa yang berstatus titipan, mereka masuk mereka akan membuktikan dengan nilai yang diambil dari sekolah penitipan, lalu ditambahkan dengan nilai harian yang ada sebelum kejadian 23 September 2019 yang akan dimasukan dalam penilaian.
“Lalu bagi mereka yang betul-betul hadir, diambil hingga pembelajaran terakhir yang diikuti, kami pun tetap berpikir positif di tahun depan seluruh siswa akan kembali ke sekolah,” katanya.
Hal yang sama juga diakui staf guru bagian kurikulum SMP Negeri 1 Wamena, Budi Amal yang menyebut dari total 1.090 orang yang ikut penilaian akhir semester bari 701 siswa.
Dari 396 siswa yang belum hadir hingga kini ada yang pindah sementara, ada yang pindah seterusnya dan ada juga yang masih belum bisa hadir tanpa pemberitahuan yang jelas.
“Ada juga yang baru hadir saat ujian dilaksanakan. Tetapi jumlah kehadiran siswa alami peningkatan semenjak kejadian dari 600-an siswa kini sudah ada 701 yang ikut dalam ujian kali ini,” kata Budi Amal. (*)
Editor: Syam Terrajana